Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan berencana untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di semester kedua ini. Salah satu calon emiten bursa adalah PT SOS Indonesia.
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyediaan alih daya tenaga kerja (outsourcing) ini rencananya akan IPO di kisaran bulan Oktober 2018.
Analis senior Narada Asset Management, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, selama masih ada stand by buyer atau pembeli siaga dari aksi korporasi ini maka IPO masih cukup aman.
Itu karena kondisi market saat ini masih sangat volatile. Tengok saja, IHSG dua hari ini ditutup pada zona merah. Padahal pada pekan sebelumnya IHSG telah menyentuh level 6.000.
“Jika IHSG masih di bawah 6.500 akan berat untuk IPO. Karena rentan tidak laku sehingga penyerapan dana tidak akan maksimal,” ujar Kiswoyo kepada kontan.co.id, Selasa (14/8).
Di sisi bisnis, PT SOS Indonesia terbilang sangat baru di bursa dalam negeri. Jadi dikhawatirkan market akan cenderung wait and see.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News