Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.286,943 pada akhir perdagangan kuartal III 2021, Kamis (30/1). Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan, IHSG masih akan melanjutkan penguatan di kuartal terakhir tahun ini.
Prospek IHSG yang baik ini seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi. Ini tercermin dari perbaikan ini terdorong inflasi yang sudah membaik, PMI Manufaktur yang kembali ke level ekspansif, dan penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sehingga mobilitas masyarakat meningkat.
Adapun secara historis Hendriko mencermati, IHSG di kuartal IV biasanya menguat di bulan Oktober dan Desember. Sementara di bulan November, IHSG cenderung mixed. Kalaupun melemah, Hendriko melihat koreksinya akan wajar saja karena penguatan di bulan Oktober yang diprediksi lumayan tinggi.
Untuk bulan Desember, pergerakan IHSG diprediksi akan kembali menguat, salah satunya terdorong oleh window dressing. "Jadi ada potensi recovery dan juga dari IHSG cukup bagus, kita breakout dari level 6.200-an kemarin," jelas Hendriko kepada Kontan.co.id, Jumat (1/10).
Baca Juga: Punya fundamental solid, simak rekomendasi saham produsen mamin berikut ini
Asal tahu saja, hingga akhir tahun Sucor Sekuritas menargetkan IHSG akan ditutup di kisaran level 6.750. Adapun secara teknikal Hendriko melihat, pergerakan IHSG berpotensi ke level 6.450 hingga 6.600 dengan support bulanannya di kisaran 6.000.
Kendati diwarnai sentimen positif, Hendriko tetap memperingatkan investor untuk mencermati sentimen-sentimen yang mungkin memberatkan pergerakan IHSG ke depan. Salah satunya, kasus Evergrande. Walaupun Evergrande sudah diintervensi oleh pemerintah China, masalah ini belum sepenuhnya selesai.
Hendriko menyarankan untuk terus mencermati perkembangannya. Di sisi lain, sentimen tapering off dari Amerika Serikat juga masih membayangi.
Sementara itu, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee melihat, investor akan cenderung berhati-hati di kuartal IV 2021. Sepengamatannya, sentimen-sentimen negatif dari global masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga akhir tahun.
Ia pun memperkirakan IHSG bisa mencapai level 6.400 di akhir 2021. Sementara support-nya berada di level 6.000. Menurutnya, potensi tapering off Amerika Serikat di bulan November akan mempengaruhi pergerakan harga saham-saham.
Baca Juga: Indeks barang konsumen primer turun 15,63% ytd, saham-saham ini layak dicemati
"Mungkin di November terjadi goncangannya. Jadi bisa berharap naik tinggi setelah November," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/10).
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat memberi sinyal akan meningkatkan suku bunga acuan lebih cepat dibandingkan perkiraan apabila menemukan momentum. Sentimen mengenai kasus Evergande di China juga bisa berpengaruh jika tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut, Hans Kwee lebih menyarankan investor masuk ke saham-saham berkapitalisasi jumbo di kuartal IV ini. Risiko sentimen negatif dari global akan berkurang dengan investor masuk ke saham-saham tersebut. Mengingat, saham-saham big caps mayoritas ditopang oleh kondisi fundamental perusahaan yang kuat.