kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Indeks barang konsumen primer turun 15,63% ytd, saham-saham ini layak dicemati


Minggu, 03 Oktober 2021 / 17:04 WIB
Indeks barang konsumen primer turun 15,63% ytd, saham-saham ini layak dicemati
ILUSTRASI. Pialang memonitor layar perdagangan saham di Jakarta, Senin (6/9/2021). Indeks barang konsumen primer turun 15,63% ytd, analis beri rekomendasi saham. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham sektor consumer non-cyclicals atau sektor barang konsumen primer masih menjadi indeks sektoral dengan penurunan terdalam sejak awal tahun 2021.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks sektor consumer non-cyclicals turun 15,63% secara year to date (ytd). Indeks ini berisi saham-saham dari berbagai bidang usaha, seperti produsen rokok, CPO, kebutuhan pokok, makanan olahan, hingga produk kecantikan.

Saham emiten produsen makanan dalam kemasan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) terkoreksi 13,05% ytd, kemudian kinerja saham induk usahanya yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga melemah 8,76%, dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turun 12,92%.

Pengamat pasar modal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar cenderung wait and see, menanti realisasi kinerja di kuartal ketiga tahun ini dan juga realisasi kinerja emiten untuk tahun 2021 secara penuh.

Baca Juga: Saham perbankan kompak menguat, BMRI dan BBRI jadi top pick Sucor Sekuritas

Menurut Reza, dampak dari pemulihan kondisi ekonomi sekarang ini belum terlalu signifikan dalam mengerek kinerja emiten. Dengan demikian maka respons ke harga sahamnya juga masih cenderung negatif.

Dalam perkiraannya, penyesuaian harga saham-saham sektor barang konsumsi baru akan terjadi pada tahun depan setelah ada hasil kinerja tahun 2021. “Apabila kinerja emiten meningkat maka akan jadi sentimen positif untuk pergerakan harganya,” ujar Reza ketika dihubungi Kontan, Minggu (3/10).

Lebih lanjut, ia menilai bahwa sejumlah emiten barang konsumsi ini berpeluang mencetak pertumbuhan kinerja ketimbang tahun lalu atau sudah dapat pulih ke fase sebelum pandemi. Hal tersebut didorong oleh mulai meningkatnya daya beli dan tak lepas dari program vaksinasi yang terus berjalan.

Reza menuturkan, beberapa emiten juga berhasil melakukan inovasi guna mengerek kinerja meski di tengah pandemi Covid-19, misalnya saja ICPB.

Baca Juga: Kinerja mentereng di semester I 2021, cermati rekomendasi saham Aneka Tambang (ANTM)

Pada tahun ini ICBP yang terus mengembangkan dan merilis rasa-rasa serta produk-produk baru yang bisa meningkatkan pendapatan. Reza menilai EBITDA emiten seperti ICBP, INDF, dan MYOR akan tumbuh karena kinerjanya yang cukup terjaga meski di tengah pandemi.

“Meski ada penurunan daya beli, namun produk-produk mereka masih dibeli,” tambahnya.

Akan tetapi, emiten sektor ini juga masih menghadapi tantangan lainnya yakni peningkatan harga bahan baku. Menurut Reza, saham-saham emiten sektor barang konsumsi seperti ICBP, INDF, dan MYOR masih cukup menarik untuk dicermati.

 

Selanjutnya: Saham INKP dan TKIM turun usai naik signifikan, begini rekomendasi dari analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×