Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil membalikkan keadaan. Rabu (5/2), rupiah di pasar spot berhasil kembali ke bawah 13.700 dan di tutup di level Rp 13.690 per dolar Amerika Serikat (AS).
Posisi ini menguat 0,18% dibandingkan penutupan Selasa (4/2) yang berada di Rp 13.715 per dolar AS.
Menurut Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, penguatan rupiah terjadi karena indeks dolar AS melemah. Selain itu, sentimen dari China yang mengguyur pasar keuangannya dengan stimulus juga menjadi penopang bagi nilai tukar rupiah.
Dari dalam negeri, data pertumbuhan ekonomi tahun 2019 juga menjadi katalis positif. "Walau pencapaian pertumbuhan ekonomi hanya 5,02%, melambat dari tahun 2018 di 5,17%, namun level ini cukup bagus dibandingkan dengan negara Asia lainnya. Dan ini juga menjadi pembuktian bahwa strategi bauran kebijakan yang ditetapkan pemerintah dan Bank Indonesia membuat perekonomian tetap stabil," kata dia.
Karena itu, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan Kamis (6/2) kembali menguat dalam rentang Rp 13.675-Rp 13.750 per dolar AS.
Sementara itu, mata uang di kawasan cenderung beragam. Dolar Taiwan menjadi mata uang paling kuat setelah menguat 0,25% terhadap dolar AS.
Yuan China dan rupee India menyusul dengan kenaikan masing-masing 0,17% dan 0,08%. Baht Thailand dan dolar Hong Kong pun terangkat masing-masing 0,07% dan 0,01%.
Sementara dolar Singapura menjadi mata uang yang melemah paling dalam di hadapan the greenback setelah turun 0,75%. Diikuti oleh won Korea dan ringgit Malaysia yang terkikis masing-masing 0,31% dan 0,26%.
Peso Filipina pun ikut melemah 0,11%. Serupa, yen Jepang juga mengalami penurunan 0,08%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News