kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kliring Berjangka Indonesia (KBI) bukukan pertumbuhan transaksi 40% di kuartal I-2020


Sabtu, 11 April 2020 / 19:55 WIB
Kliring Berjangka Indonesia (KBI) bukukan pertumbuhan transaksi 40% di kuartal I-2020


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berhasil bukukan kinerja positif sepanjang kuartal pertama tahun ini. Hal ini terbukti lewat pertumbuhan transaksi Kontrak Berjangka Derivatif di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan dikliringkan di KBI sepanjang Januari – Maret tahun ini.

Untuk kuartal I-2020, KBI membukukan pertumbuhan volume transaksi Kontrak Berjangka Derivatif sebesar 40% dibandingkan kuartal I-2019 atau secara year on year (yoy). Volume transaksi tahun ini mencapai 2.205.468,2 lot hampir tumbuh dua kali lipat dari capaian tahun lalu 1.572.079,9 lot.

Baca Juga: Diterjang sentimen corona, pasar komoditi optimistis mampu tumbuh 15% di 2020

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, pertumbuhan yang cukup signifikan di tiga bulan pertama tahun ini menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Terlebih, di tengah tekanan wabah virus Korona atau Covid-19 saat ini.

Sebagai informasi, KBI merupakan BUMN yang berperan sebagai lembaga kliring dan penjaminan transaksi atas transaksi kontrak berjangka yang ada di Bursa Berjangka Jakarta.

"Investasi di Kontrak Berjangka masih diminati para investor. Ini membuktikan, bahwa perdagangan berjangka komoditi cukup tahan terhadap guncangan ekonomi, baik nasional maupun global," jelas Fajar dalam keterangan resminya kepada Kontan, Sabtu (11/4).

Dalam Kontrak Berjangka Derivatif, terdapat beberapa jenis transaksi, yaitu Currency, Index, Komoditi Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) serta single stock. Untuk transaksi nilai tukar atau currency, sepanjang kuartal I-2020 membukukan volume transaksi sebanyak 252.669 lot, atau meningkat 23% dibandingkan transaksi di periode yang sama tahun lalu yakni 205.646 lot.

Baca Juga: Fajar Surya Wisesa (FASW) catatkan penurunan penjualan dan laba bersih di tahun lalu

Untuk transaksi index di kuartal I-2020 tercatat sebanyak 221.187 lot atau meningkat sebesar 28,39% dibandingkan transaksi sepanjang triwulan I tahun 2019 yaitu sebesar 172.280,4 lot. Sedangkan untuk transaksi komoditi SPA, berhasil membukukan transaksi sebanyak 1.731.612lot, atau meningkat 45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 1.194.153,4 lot.

“Kami optimis ke depan kontrak berjangka derivatif akan terus tumbuh. Bahkan, disaat situasi ekonomi sedang tidak baik karena wabah Korona, kami bisa mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Ke depan apabila ekonomi kembali kondusif, besar kemungkinan pertumbuhan akan lebih baik," ujarnya.

Selain data tentang kontrak berjangka derivatif, KBI juga merilis data perdagangan pasar fisik timah di BBJ. Pada kuartal I-2020, perdagangan pasar fisik timah batangan mencatatkan transaksi sejumlah 3.859 lot.

Sebelumnya, Diretur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang juga mengakui kinerja pasar Timah Tanah Air masih positif di tengah tekanan Korona. "Timah berjalan baik sampai saat ini, dan kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu. Dari target 72.000 ton di tahun 2020 ini, sampai akhir Maret sudah menyentuh hampir 20.000 ton," ungkap Paulus kepada Kontan.co.id, Kamis (8/4).

Baca Juga: Jaga stabilitas harga, Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan Timah (TINS) kolaborasi

Fajar mengaku, perkembangan pasar fisik timah Tanah Air sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sangat menggembirakan. "Kami optimis, ke depan pasar fisik timah murni batangan ini akan menarik minat para investor," jelasnya.

Selain timah murni batangan, KBI juga bakal terus mengajak para pemangku kepentingan untuk membawa perdagangan komoditas ke Bursa Berjangka. Upaya yang dilakukan KBI tersebut sejalan dengan perannya selaku BUMN dalam mendorong peningkatan ekonomi nasional.

"Ada beberapa komoditas yang saat ini sedang dikaji bersama antara KBI dengan BBJ. Kalau tidak ada aral melintang, 2020 ini kami akan merilis beberapa komoditas. Kami juga masih terus melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait ini,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×