Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) optimistis perdagangan berjangka komoditi Tanah Air bakal tumbuh di atas 15% tahun ini. Meskipun diakui, sebaran sentimen virus corona terus menekan kinerja pasar keuangan global dan Indonesia.
Sebagai informasi, data volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) sepanjang 2019 dan yang didaftarkan di KBI seperti sektor perdagangan berjangka komoditi (PBK) rata-rata mencatatkan transaksi harian 30.552 lot (exclude single stock). Transaksi tersebut meliputi komoditi SPA sebesar 63,80%, indeks 7,83%, currrency 9,63%, primer 18,41%, dan single stock 0,32%.
Dari sektor pasar fisik komoditas, untuk transaksi timah murni batangan mencatatkan volume transaksi sebanyak 5.436 lot. Sedangkan untuk gula kristal rafinasi, volume transaksinya selama 2019 mencapai 19.429 lot.
Baca Juga: Jaga stabilitas harga, Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan Timah (TINS) kolaborasi
Sedangkan dalam dua bulan pertama di 2020, rata-rata transaksi harian mencapai 40.286,4 lot (exclude single stock). Transaksi tersebut meliputi Komoditi SPA sebesar 69,41%, index 8,05%, currrency 7,42%, primer 15,01% dan single stock 0,03%. Dari sektor pasar fisik komoditas, untuk transaksi timah murni batangan mencatatkan Volume transaksi 2,939 lot.
Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama BBJ mengatakan bahwa pihaknya masih optimistis meski wabah Covid-19 menambah ketidakpastian dalam investasi dan perdagangan yang membuat harga komoditi bergejolak semakin lebar.
Hal tersebut justru dirasa bakal membuka peluang buat hedger dan spekulator untuk memanfaatkan produk-produk berjangka saat ini. Itu bisa dilihat dalam volume rata-rata harian selama dua bulan pertama yang sangat meningkat dibanding tahun sebelumnya.
"Kami masih yakin, tahun 2020 akan ada pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan tahun 2019,” kata Stephanus dalam keterangan resminya Selasa (17/3).