kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

Kinerja United Tractors (UNTR) Berpotensi Ditopang Segmen Emas, Ini Rekomendasinya


Senin, 03 November 2025 / 17:39 WIB
Kinerja United Tractors (UNTR) Berpotensi Ditopang Segmen Emas, Ini Rekomendasinya
ILUSTRASI. Alat berat Komatsu yang dipasarkan anak usaha Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR). Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) turun pada kuartal III-2025, baik dari top line maupun bottom line. Namun, pertumbuhan segmen pertambangan emas menopang kinerja keuangan perseroan.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) turun pada kuartal III-2025, baik dari top line maupun bottom line. Namun, pertumbuhan segmen pertambangan emas menopang kinerja keuangan perseroan.

Pendapatan UNTR turun 6,8% secara kuartalan (QoQ) dan turun 8,9% secara tahunan (YoY) ke level Rp 31,9 triliun pada kuartal III-2025. Maka, pada sembilan bulan pertama 2025, pendapatan UNTR naik tipis 0,9% YoY ke Rp 100,4 triliun.

Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 3,3 triliun pada kuartal III-2025. Di level ini, laba UNTR anjlok 32,3% QoQ dan 44,8% YoY. Secara kumulatif, pada sembilan bulan pertama tahun ini, laba bersih perseroan turun 26,4% YoY ke Rp 11,4 triliun.

Baca Juga: Kinerja United Tractors (UNTR) Melemah per Kuartal III-2025, Cek Rekomendasi Sahamnya

Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey mencermati, lemahnya bottom line perseroan dipicu oleh lemahnya kontribusi bisnis kontraktor tambang dan batubara.

Adapun secara segmen, pada sembilan bulan pertama 2025, penjualan mesin konstruksi bertumbuh 11% YoY menjadi Rp 29,3 triliun.

"Capaian ini ditopang penjualan 3.653 unit Komatsu yang naik 10% YoY," kata Andhika dalam riset 31 Oktober 2025.

Namun, ia melihat pangsa pasar mesin konstruksi tergerus ke level 22%, dibanding sembilan bulan pertama 2024 yang sebesar 26%.

Sementara itu, segmen mining contracting mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 8% YoY menjadi Rp 40,2 triliun. Adapun produksi batubara klien juga turun 2% YoY menjadi 109 juta ton.

"Penurunan ini merupakan dampak dari curah hujan yang cenderung tinggi dan penyesuaian target produksi pelanggan," jelasnya.

 

Kendati demikian, Andhika melanjutkan, segmen gold & other mineral mining (pertambangan emas dan mineral lainnya) menjadi motor pertumbuhan. Pasalnya, pendapatan dari segmen ini naik 53% YoY ke Rp 10,3 triliun.

Hal ini didorong oleh penjualan emas oleh Agincourt Resources (Martabe) sebesar 170 ribu ons, naik 3% YoY. Sementara itu, Sumbawa Jutaraya menambah 8 ribu ons. Dengan begitu, total penjualan emas naik 8% YoY mencapai 178 ribu ons.

Ke depan, Andhika melihat kinerja UNTR berpotensi ditopang oleh proyek strategis non-batubara. Salah satunya, ekspansi emas melalui PT Danusa Tambang Nusantara (DTN). Di mana, UNTR mengakuisisi PT Arafura Surya Alam (ASA) senilai US$ 540 juta yang memiliki resources emas 1,57 juta ons di Doup, Sulawesi Utara.

"Ekspansi tambang emas dapat menjadi katalis positif bagi perseroan dalam memperkuat segmen emas," jelasnya.

Adapun Andhika melanjutkan, ke depan, investor dapat mencermati persaingan ketat pada segmen alat berat dengan pemain dari China.

"Hal ini dapat menggerus market share Komatsu lebih dalam," sebutnya.

Selain itu, Andhika menilai risiko perubahan regulasi juga menjadi tantangan di sektor pertambangan.

Maka, Andhika merekomendasikan hold saham UNTR dengan target harga Rp 26.500 per saham.

Selanjutnya: Motor Listrik VinFast Hadir di Indonesia Tahun Depan, Ini Rencananya

Menarik Dibaca: Ini Rekomendasi Makanan Diet Pengganti Nasi yang Mengenyangkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×