Reporter: Dimas Andi, Lydia Tesaloni | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kinerja bagus pada kuartal I 2025 seiring lonjakan harga emas. Apakah saham ANTM yang identik dengan blue chip ini layak untuk investasi?
Perusahaan yang tenar dengan sebutan Antam ini mencatatkan lonjakan pertumbuhan laba bersih pada tiga bulan pertama 2025, menjadi catatan laba kuartalan tertinggi sepanjang sejarah perseroan.
Pada kuartal I 2025, ANTM mencetak laba bersih sebesar Rp 2,32 triliun, melonjak hingga 325,9% secara kuartalan (qoq) dan bahkan melesat 1.003,3% secara tahunan (yoy).
Lonjakan kinerja Antam tak lepas dari tren kenaikan harga emas di pasar dunia, dari US$ 2.621 pada akhir 2024 menjadi US$ 3.097 per 31 Maret 2025.
Baca Juga: Resmi iBOX, Ini Daftar Harga iPhone 16-16e-16 Plus & iPhone 16 Pro yang Naik Mei 2025
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Imam Gunadi memperkirakan kinerja ANTM di segmen emas berpotensi sedikit mengalami penurunan pada sisa tahun 2025 ini, mengingat harga emas sudah mulai masuk fase normalisasi. Di sisi lain, peluang ANTM terdapat pada segmen nikel, terutama jika hilirisasi berjalan lancar dan permintaan bahan baku baterai kendaraan listrik terus meningkat.
“Hal yang perlu diperhatikan adalah keseriusan pemerintah dalam melakukan hilirisasi komoditas, terutama nikel,” imbuh dia.
Imam tidak menyampaikan rekomendasi saham untuk ANTM. Walau begitu, secara teknikal dia memprediksi harga saham ANTM yang terdekat ada di level Rp 3.120 per saham dan kemudian di level Rp 3.170 per saham.
Sementara itu, dalam riset 14 Mei 2025, Analis BRI Danareksa Sekuritas Timothy Wijaya dan Naura Reyhan Muchlis merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.000 per saham.
Berdasarkan panduan terakhir perusahaan, BRI Danareksa Sekuritas merevisi proyeksi pendapatan ANTM sebesar 6,4% pada 2025 dari sebelumnya Rp 74,43 triliun menjadi Rp 79,19 triliun. Proyeksi laba bersih ANTM juga ditingkatkan sebesar 22,4% dari Rp 5,31 triliun menjadi Rp 6,50 triliun.
“Risiko utama dalam perkiraan kami meliputi harga nikel yang lebih rendah, tingkat pemanfaatan yang lebih rendah, dan penundaan pelaksanaan proyek,” tulis Timothy Wijaya dan Naura Reyhan Muchlis.
Pada perdagangan Senin 26 Mei 2025, harga saham ANTM ditutup di level 3.110, turun 20 poin atau 0,64% dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam perdagangan 30 hari terakhir, saham ANTM terakumulasi meningkat 980 poin atau 46,01%.
Baca Juga: 26.455 Pekerja Di-PHK Per 20/5/2025, Ini Cara Ajukan JKP Untuk Tunjangan PHK 60% Gaji
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News