Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata melihat, kenaikan harga emas global bukan sekadar lonjakan musiman atau efek euforia sesaat.
Ini adalah hasil dari perpaduan faktor fundamental yang solid dan tekanan makroekonomi global, serta sentimen pasar yang semakin waspada, namun tetap mencari peluang lindung nilai di tengah ketidakpastian yang tinggi belakangan ini.
Dengan tingginya volatilitas pasar, harga emas bahkan diproyeksikan bisa menyentuh level US$ 4.000 di tahun 2025.
“Tren ini mencerminkan dinamika pasar yang semakin kompleks, namun penuh peluang bagi para investor. Proyeksi US$ 4.000 menjadi target realistis, namun koreksi jangka pendek tetap perlu diwaspadai,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (23/4).
Baca Juga: Perang Dagang AS-China Harga Emas Rekor, BRMS & HRTA Optimistis Kinerja Positif 2025
Menurut Liza, sentimen tersebut bisa menjadi sentimen positif bagi kinerja HRTA yang punya fokus bisnis pada manufaktur dan distribusi perhiasan emas domestik.
Katalis positif untuk kinerja HRTA antara lain adalah tren harga emas yang tinggi mendorong nilai inventori, perluasan pasar domestik dan strategi e-commerce yang semakin agresif, serta produk-produk digital berbasis emas yang jadi katalis permintaan retail.
“Risiko datang dari marjin yang bisa tertekan bila harga bahan baku naik terlalu cepat dan tidak diikuti penyesuaian harga jual,” paparnya.
Liza melihat, saham HRTA bergerak dalam pattern rising wedge. Saat ini, harga sahamnya sudah persis mengenai area resistance di Rp 640 per saham dan diikuti RSI negative divergence.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Medco (MEDC) di Tengah Tekanan Harga Minyak Global
Rekomendasi sell on strength diberikan kepada HRTA. Investor bisa keep sisanya selama saham bergerak di atas support MA10. Liza melihat target support ada di level Rp 585 - Rp 560 atau Rp 530 per saham, sementara target resistance ada di level Rp 640 - Rp 645 per saham.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan saham HRTA ada di level support Rp 520 per saham dan resistance di Rp 635 per saham. Herditya pun merekomendasikan buy on weakness untuk HRTA dengan target harga Rp 655 - Rp 670 per saham.
Selanjutnya: 7 Ide Desain Castlecore Nuansa Abad Pertengahan yang Bikin Rumah Makin Mempesona
Menarik Dibaca: 7 Ide Desain Castlecore Nuansa Abad Pertengahan yang Bikin Rumah Makin Mempesona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News