kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Tumbuh di Tengah Gejolak pada Tahun 2023


Rabu, 03 Januari 2024 / 19:47 WIB
Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Tumbuh di Tengah Gejolak pada Tahun 2023
ILUSTRASI. Reksadana.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

Reza melihat, prospek kinerja produk reksadana di tahun 2024 masih positif. Namun, terdapat tantangan dan peluang yang cukup berbeda. Beberapa faktor yang berpotensi mendukung kinerja reksadana di tahun 2024 adalah penurunan suku bunga, iklim politik yang kondusif, peningkatan daya beli masyarakat, dan peningkatan mobilitas. 

“Sementara, beberapa faktor yang berpotensi menekan kinerja reksadana di tahun 2024 adalah resesi di AS, perlambatan pertumbuhan di China, dan tekanan inflasi,” paparnya.

Jenis reksadana yang berpotensi menawarkan return tinggi di tahun 2024 adalah reksadana saham dan reksadana saham syariah. Sentimennya adalah adanya dampak dari pemulihan ekonomi dan kinerja sektor-sektor pilihan. Reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang juga memiliki potensi yang menarik, walaupun dengan return yang lebih rendah. 

Reza mengatakan, reksadana campuran dapat menjadi pilihan bagi investor yang ingin diversifikasi portofolio. 

“Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kinerja reksadana di tahun 2024 adalah kebijakan moneter global dan domestik, dinamika politik, dan kinerja emiten,” tuturnya.

Oleh karena itu, Reza merekomendasikan investor untuk memasang strategi pengelolaan portofolio reksadana dengan mengetahui profil risiko dan tujuan investasi, memilih produk reksadana yang sesuai, melakukan diversifikasi portofolio, dan memilih berinvestasi secara jangka panjang. 

“Sebaiknya investor menaruh dana di reksadana yang memiliki kinerja konsisten, biaya rendah, dan manajemen profesional,” ungkapnya.

HPAM sendiri, kata Reza, menerapkan strategi pengelolaan reksadana dengan melakukan analisis fundamental dan teknikal, memilih saham-saham atau obligasi-obligasi yang berkualitas, melakukan diversifikasi portofolio, dan menyesuaikan durasi portofolio dengan kondisi pasar. 

HPAM memilih saham-saham dari sektor yang memiliki keunggulan saat ekonomi mulai berjalan, seperti BRPT, TPIA, SSIA, dan AKRA. 

“HPAM juga menerapkan strategi duration play, yaitu memendekan atau memanjangkan durasi portofolio sesuai dengan sentimen pasar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×