Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana dalam tren menurun. Meski demikian, para manajer investasi masih optimis akan kembali membaik.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, AUM pada Juli 2023 sebesar Rp 520,10 triliun. Lalu, turun di Agustus menjadi Rp 516,68 triliun, yang berlanjut di September ke Rp 509,73 triliun.
Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto mengatakan, penurunan AUM akibat ketidakpastian ekonomi secara global. Meski begitu, pihaknya masih memandang positif pasar reksadana hingga tahun depan.
Namun, ia juga tak menampik bahwa tren penurunan AUM masih berlanjut. Hal ini terlihat dari AUM Panin AM yang terkoreksi 1,91% menjadi Rp 14,89 triliun per 25 Oktober 2023 dari akhir September 2023 sebesar Rp 15,18 triliun.
Baca Juga: Dana Kelolaan Batavia Prosperindo Aset Manajemen Capai Rp 39,27 Triliun
Menurutnya, koreksi karena kondisi market di saham dan obligasi menjadi salah satu penyebab penurunan nilai AUM.
"Selain itu, terdapat beberapa redemption yang juga mengurangi AUM Panin AM di bulan Oktober 2023," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (26/10).
Meski begitu, AUM reksadana saham masih mendominasi total AUM perseroan, sebesar Rp 6,65 triliun. Disusul reksadana terproteksi sebesar Rp 3,62 triliun.
Rudiyanto menyebutkan, pandangan pasar ke depannya juga bisa menjadi pertimbangan bagi investor untuk tetap berinvestasi di reksadana saham. Panin AM memiliki pandangan bahwa tahun 2024 kemungkinan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) akan mengalami penurunan.
"Jika hal itu terjadi maka kondisi ini akan menguntungkan pasar modal Indonesia. Selain itu, kami juga unggul dalam melakukan stock picking dengan menggunakan pendekatan value investing, dan analisis emiten secara individual," katanya.
Untuk tahun ini, Panin AM menargetkan jumlah AUM sebesar Rp 16 triliun.
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi, juga optimis AUM akan kembali tumbuh. Bahkan, pihaknya telah menyiapkan target pertumbuhan AUM di tahun 2024 sebesar Rp 1 triliun atau 20% dari jumlah AUM per akhir 2023.
Baca Juga: Cara Cerdas Berinvestasi Obligasi bagi Pemula
"Target ini didasarkan pada pandangan perusahaan HPAM terhadap pasar reksadana di tahun 2024, yang diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi di instrumen reksadana, khususnya reksadana indeks," katanya.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), AUM reksadana indeks tercatat bertumbuh. Pada Juli 2023 tercatat sebesar Rp 12,04 triliun, lalu ke Rp 12,9 triliun di Agustus 2023, dan pada September 2023 sebesar Rp 13,08 triliun.
Adapun untuk tahun ini perusahaan juga menargetkan pertumbuhan 20% atau Rp 1 triliun dari jumlah AUM per akhir 2022. Sampai dengan September 2023, HPAM mencatatkan AUM sebesar Rp 8,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News