kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja reksadana kuartal I-2020 cenderung melemah


Kamis, 02 April 2020 / 21:01 WIB
Kinerja reksadana kuartal I-2020 cenderung melemah
ILUSTRASI. Ilustrasi investasi reksadana. KONTAN/Muradi/2020/03/10


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri reksadana di kuartal I-2020 menurun mengikuti pelemahan kinerja pasar saham dan obligasi.  Namun, beberapa produk reksadana masih ada yang mampu mencatatkan kinerja unggul.

Berdasarkan data Infovesta Utama, rata-rata kinerja reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta 90 Equity Fund Index turun paling dalam 27,58% sepanjang kuartal I-2020. Di periode yang sama, rata-rata kinerja reksadana campuran yang tergambar dalam Infovesta 90 Balanced Fund Index juga melemah 15,51%.

Baca Juga: Imbal hasil reksadana terproteksi tahun ini diproyeksikan akan turun

Kinerja negatif juga dialami Infovesta 90 Fixed Income Fund Index yang menggambarkan rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang turun 1,76%. Sedangkan, hanya rata-rata kinerja reksadana pasar uang yang naik. Hal ini terlihat dari Infovesta 90 Money Market Fund Index naik 1,29%.

Meski mayoritas kinerja reksadana kurang memuaskan, ada beberapa produk reksadana yang berkinerja unggul di tiap kelas asetnya.

Infovesta mencatat, pada reksadana saham terdapat lima reksadana yang berkinerja positif. Sedangkan kinerja reksadana saham lainnya menurun. Urutan kinerja tertinggi ditempati reksadana Pacific Equity Flexi Fund yang tumbuh 13,42% sepanjang kuartal I-2020.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan meski pasar saham anjlok, tetapi memang masih ada saham yang kinerjanya berhasil terjaga tumbuh di sepanjang kuartal I-2020. Namun, bagi reksadana saham yang isi asetnya berbasis indeks memang kinerja masih cenderung menurun.

Hingga akhir tahun Wawan memproyeksikan volatilitas pasar saham masih tinggi. Alhasil, produk reksadana saham yang kini unggul berpotensi terkoreksi. Saat ini pelaku pasar sedang menunggu laporan keuangan kuartal I-2020 para emiten.

Baca Juga: Reksadana proteksi jadi pilihan menarik di tengah pasar yang fluktuatif

"Kita tunggu dampak corona ke penjualan dan kinerja emiten di kuartal I-2020, setelah itu nilai wajar IHSG yang baru yang terbentuk," kata Wawan, Kamis (2/4).

Proyeksi pertumbuhan IHSG menurut Wawan di akhir tahun adalah 5.000-5.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×