kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kinerja Reksadana Diproyeksi Menguat di Semester II-2024, Cermati Sentimennya


Rabu, 10 Juli 2024 / 14:55 WIB
Kinerja Reksadana Diproyeksi Menguat di Semester II-2024, Cermati Sentimennya
ILUSTRASI. Pasar modal. STAR AM memproyeksikan bahwa kinerja industri reksadana menguat di semeter II-2024, penurunan suku bunga jadi pemicunya.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

Lebih lanjut, Hanif menyebutkan bahwa STAR AM menargetkan untuk menambah total dana kelolaan (AUM) sebesar Rp 7 triliun pada 2024. Dengan begitu, diperkirakan, total dana kelolaan STAR akan meningkat dari Rp 16 triliun menjadi Rp 23 triliun. 

Hanif mengatakan, strategi utama untuk mencapai target ini meliputi optimasi pemasaran digital, peningkatan penjualan langsung ke institusi dan perusahaan, intensifikasi kerja sama dengan agen penjual reksadana, serta peluncuran produk reksadana online.

"Kami optimis dapat mencapai target pertumbuhan AUM kami, berkat strategi pemasaran yang komprehensif dan berfokus pada kebutuhan investor kami,” kata Hanif.

Asal tau saja, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NAB reksadana terus mengalami penurunan sejak tahun 2021. Pada 2022, NAB turun 12,40% menjadi Rp 508,18 triliun dan di 2023 turun 0,63% menjadi Rp 504,94 triliun. Tahun ini, hingga Mei 2024, penurunan sudah mencapai 3,72% menjadi menjadi Rp 485,77 triliun.

Baca Juga: Strategi HPAM Menghasilkan Dua Produk Reksadana Saham Syariah Dengan Return Tertinggi

Begitu juga dengan dana kelolaan atau asset under management (AUM). Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada tahun 2021 menyebut total AUM industri sebesar Rp 826,70 triliun. 

Pada tahun 2022, nilai AUM turun 3,56% secara tahunan (YoY) menjadi 797,31 triliun, dan pada tahun 2023 kembali terkoreksi 0,44% YoY menjadi Rp 793,78 triliun. Sepanjang tahun berjalan ini KSEI mencatat penurunan AUM sebesar 0,64% menjadi Rp 788,69 triliun hingga Mei 2024.

Di sisi lain,di tengah penurunan NAB dan AUM, KSEI mencatat jumlah investor reksadana justru bertumbuh secara konsisten. Jumlah investor per Mei 2024 sebanyak 12,17 juta dari posisi 2021 yang hanya 6,84 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×