Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan imbal hasil investasi berbasis Environmental, Social and Governance (ESG), yakni Indeks SRI-KEHATI dinilai menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk masuk.
Berdasarkan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks SRI-KEHATI menunjukkan penurunan imbal hasil 9,58% secara year to date (YTD) per 28 November 2024.
Head of Equity kita Amica Darmawan mengatakan, saat ini pasar saham tengah mengalami volatilitas signifikan akibat pemilu AS. Terpilihnya Donald Trump sempat membawa dampak negatif pada pasar negara berkembang. Di sisi lain pengumuman stimulus di China juga mempengaruhi aliran dana asing keluar Indonesia.
"Kondisi ini tepat bagi investor masuk dan berinvestasi di reksadana ESG, khususnya indeks BNP Paribas SRI Kehati sebab valuasinya yang menarik," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/11).
Baca Juga: Kesadaran Investor Terhadap Reksadana ESG Dinilai Masih Rendah
Adapun BNP Paribas AM memiliki dua produk reksadana berbasis ESG. Pertama yang termasuk dalam indeks SRI-KEHATI yaitu BNP Paribas SRI Kehati. Amica menjelaskan produk tersebut bertujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan investasi yang mengikuti Kinerja Indeks SRI-KEHATI.
Berdasarkan fund fact sheet reksadana BNP Paribas Sri Kehati per Oktober 2024, alokasi dana dilakukan ke saham-saham blue chip yang punya kriteria keberlanjutan dan masuk ke Indeks SRI-KEHATI.
Beberapa di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 15,02%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 14,38%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 14,38%, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) 14,61%.
Sementara secara kinerja, reksadana indeks Sri Kehati ini mencatat penurunan imbal hasil sebesar 2,53% YTD per Oktober 2024.
Baca Juga: Eastpring dan DBS Indonesia Luncurkan Reksa Dana Indeks Eastspring ESGQ45 IDX KEHATI
Produk berbasis hijau lainnya yaitu BNP Paribas Indonesia ESG Equity. Reksa dana tersebut bertujuan untuk memberikan pertumbuhan investasi jangka panjang melalui praktik ESG sesuai dengan Prinsip & Panduan Integrasi ESG yang merujuk pada standar BNP Paribas Asset Management global.
Berdasarkan fund fact sheet per akhir Oktober 2024, kinerja BNP Paribas Indonesia ESG Equity menunjukkan hasil positif yakni 0,72% secara YTD.
Dana pun dialokasikan ke saham blue chip, beberapa yang menonjol adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 9,48%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 8,97%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 9,64%, dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) sebesar 4,02%.
Baca Juga: Investor Reksadana ESG Masih Lebih Mengutamakan Imbal Hasil Tinggi
Amica mengatakan meskipun menunjukkan penurunan sejak awal tahun, tetapi investasi ESG punya prospek untuk jangka panjang. Oleh karena itu, cara pandang terhadap investasi berbasis ESG dan berkelanjutan perlu ikut diubah.
"Investasi berbasis ESG bisa dilihat sebagai alat bantu memitigasi risiko, agar investor terhindar dari emiten-emiten yang punya potensi kontroversial yang dapat memengaruhi kinerja keuangannya," lanjutnya.
Adapun investor reksadana berbasis hijau di BNP Paribas AM investor didominasi oleh investor muda yang memiliki kesadaran lebih tinggi untuk beralih ke reksadana berbasis ESG.
Selanjutnya: Promo JSM Alfamart Gantung November 2024, Pristine & NU Green Tea Beli 2 Rp 5.900
Menarik Dibaca: Redeem Gift Code Ojol The Game 29 November 2024 Terbaru Berikut Ini, yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News