kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kinerja PTPP dan AGRO Paling Moncer di Antara Konstituen IDX BUMN20, Ini Kata Analis


Jumat, 03 Mei 2024 / 20:33 WIB
Kinerja PTPP dan AGRO Paling Moncer di Antara Konstituen IDX BUMN20, Ini Kata Analis
ILUSTRASI. Logo perusahaan BUMN Karya PT PP pada proyek pembangunan gedung di Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten pelat merah menghuni Indeks IDX BUMN20 berhasil mencetak pertumbuhan kinerja yang positif pada kuartal I-2024. Ini tercermin dari raihan pendapatan dana laba bersih para emitennya. 

Berdasarkan data yang dihimpun Kontan, setidaknya ada dua emiten yang berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih hingga tiga digit. Urutan pertama ada emiten konstruksi, yakni PT PP Tbk (PTPP). 

PTPP memimpin lonjakan laba bersih paling tinggi di antara emiten BUMN lainnya. Laba bersih PTPP melesat 176,44% secara tahunan menjadi Rp 9,56 miliar per Maret 2024. 

Disusul oleh PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) yang mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 109,58% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 9,16 miliar pada periode Januari–Maret 2024. 

Baca Juga: Kinerja Emiten BUMN Karya Masih Berat di Kuartal I 2024, Begini Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pencapaian yang diperoleh AGRO merupakan suatu hal yang luar biasa. 

"Apalagi kalau membahas AGRO yang kinerjanya sempat redup, sekarang bisa dapat kembali mencatatkan kinerja yang ciamik," katanya kepada Kontan, Jumat (3/5). 

Di sisi lain, emiten perbankan pelat merah yang memiliki kapitalisasi pasar jumbo juga kinerjanya yang mini. Misalnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang laba konsolidasinya hanya tumbuh 1,13% YoY. 

Kemudian ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 2,45% secara tahunan menjadi Rp 15,88 triliun. 

Pasalnya, raihan kinerja emiten big caps itu turut menyeret pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ini memicu para investor asing melepaskan kepemilikannya di bank-bank tersebut. 

Nico bilang secara prospek bank bank buku besar masih tetap menarik karena memiliki daya tahan yang lebih kuat serta potensi penyaluran kredit yang masih tetap tumbuh, tetapi tidak seperti biasanya. 

Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Turunkan Target Harga Saham INTP, Ini Alasannya

"Sejauh ini kami masih menyukai BMRI, BBRI, kemudian BBNI berdasarkan return on equity (ROE) yang ketiga Himbara itu miliki pada saat ini," ucapnya.

Namun dari konstituen indeks IDX BUMN20, saham jagoan Nico jatuh pada  BBRI, BMRI, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Elnusa Tbk (ELSA). 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×