kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja obligasi korporasi lampaui IHSG


Kamis, 12 Februari 2015 / 17:59 WIB
Kinerja obligasi korporasi lampaui IHSG
ILUSTRASI. IHSG menguat 0,52% ke 6.957 pada Selasa (29/8).


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kinerja obligasi korporasi di pasar sekunder dikenal sebagai instrumen tidak likuid. Namun sepanjang 2015 ini performa kinerja obligasi korporasi melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hal tersebut setidaknya tercermin pada perbandingan kinerja Indobex Corporate Total Return dengan IHSG. Sejak akhir tahun 2013 (year to date/ytd) hingga Kamis (12/2), Indobex Corporate Total Return dapat tumbuh hingga 2,48% sedangkan performa IHSG cuma 2,24%. Bahkan pada sehari sebelumnya rentang dua indeks acuan ini cukup lebar. Indobex Corporate Total Return dapat mencapai 2,9% dan IHSG cuma di level 2,1%.

Fixed Income Analyst BNI Securities, I Made Adi Saputra mengatakan, kinerja obligasi korporasi yang cemerlang sepanjang 2015 ini tak lepas dari kinerja pasar Surat Utang Negara (SUN) yang terus kebanjiran capital inflow.

Kinerja pasar SUN memang jauh melampaui kinerja IHSG. Indobex Government Total Return per Kamis ytd mampu mencapai pertumbuhan 4,98%. “Kondisi terus masuknya capital inflow akhirnya mampu menekan yield SUN tenor 10 tahun di bawah 7%,” ujar Made.

Ia melanjutkan capital inflow besar-besaran pada pasar SUN sepanjang 2015 ini telah membuat harga SUN menjadi sangat premium dan yield sudah tidak lagi menarik. Menanggapi hal ini investor domestik beralih mencari instrumen dengan tingkat imbal hasil lebih tinggi dari yield SUN tadi.

“Maka masuklah investor domestik ini ke obligasi korporasi karena yield-nya masih menarik. Ini kebanyakan investor dari dana pensiun, asuransi atau bahkan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial),” ungkap Made. Ia menambahkan investor domestik ini berharap pada kupon yang diberikan pada obligasi korporasi ketimbang capital gain dari pergerakan harganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×