kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Kinerja Kalbe Farma (KLBF) Diproyeksi Tumbuh Positif di 2024, Cek Rekomendasi Analis


Jumat, 07 Februari 2025 / 20:15 WIB
Kinerja Kalbe Farma (KLBF) Diproyeksi Tumbuh Positif di 2024, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe Consumer Health dengan brand Mixagrip meluncurkan inovasi terbarunya, Mixagrip Herbal Greges.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID  - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kinerja menggembirakan dari sisi kenaikan laba dan pendapatan di sepanjang tahun 2024.

Berdasarkan riset dari Stockbit Sekuritas, KLBF mencatatkan indikasi laba bersih sebesar Rp 861 miliar pada kuartal IV- 2024 , tumbuh 23% secara tahunan (YoY) dan 50% secara kuartalan (QoQ). 

Dengan hasil tersebut, total indikasi laba bersih sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 3,24 triliun, naik 17,1% YoY.  

Baca Juga: Kinerja Kalbe Farma (KLBF) di Atas Ekspektasi, Cek Rekomendasi Analis

Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren, mengatakan capaian ini sejalan dengan ekspektasi, mencapai 102% dari estimasi konsensus dan sedikit lebih tinggi dari target manajemen yang memproyeksikan pertumbuhan laba 13%–15% YoY.

Pertumbuhan laba bersih yang kuat pada kuartal IV-2024 didorong oleh dua faktor utama yakni, pertama, peningkatan pendapatan sebesar 7% YoY dan 6% QoQ. 

Kedua, kenaikan margin laba kotor yang mencapai 41,3%, lebih tinggi dibandingkan 37% pada 4Q23 dan 38,6% pada 3Q24.

Baca Juga: Kinerja Japfa Comfeed (JPFA) Positif, Cek Rekomendasi Analis

Edi bilang manajemen KLBF menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 8% – 10% YoY pada tahun 2025, dengan margin yang diperkirakan tetap stabil dibandingkan tahun 2024.

 

Meskipun fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menjadi tantangan, perusahaan telah mengambil langkah strategis dengan meningkatkan penggunaan mata uang  Chinese Yuan  dalam transaksi pembelian bahan baku dari China. 

"Saat ini, sekitar 80% pembelian bahan baku obat dan bahan aktif farmasi (API) yang berkontribusi pada segmen Pharma dan Consumer Health telah menggunakan Chinese Yuan sebagai acuan, sehingga dapat membantu meredam risiko pelemahan rupiah terhadap dolar AS," kata Edi dalam risetnya, Kamis (6/2).

Dari sisi pendapatan, pertumbuhan pada 2025 diperkirakan akan lebih didorong oleh segmen Pharma (10%–12% YoY) dan Distribution & Logistics (9%–12% YoY).

Baca Juga: Kinerja Medikaloka Hermina (HEAL) Diproyeksi Kian Positif, Cek Rekomendasi Analis

Sementara itu, segmen Consumer Health (8%–10% YoY) dan Nutritionals (pertumbuhan mid-single digit) diprediksi mengalami kenaikan yang lebih moderat. 

"Dalam segmen Pharma, produk-produk spesialis seperti onkologi, biosimilar, dan layanan terapi sel diproyeksikan menjadi pendorong utama pertumbuhan," ujar Edi.

Edi juga bilang KLBF melanjutkan strategi pemasaran agresif dengan mencatatkan beban penjualan sebesar Rp1,8 triliun pada kuartal IV-2024, meningkat 19% YoY meskipun turun 1% secara kuartalan. Perusahaan mulai meningkatkan belanja pemasaran sejak kuartal III-2024. 

Baca Juga: Kinerja Kalbe Farma (KLBF) Positif, Cermati Rekomendasi Analis

Langkah ini telah memberikan dampak positif terhadap merek-merek yang dipromosikan, termasuk Bejo, meskipun tidak ada angka spesifik yang diungkapkan. Dus, investor perlu mencermati efektivitas strategi pemasaran ini dalam mendongkrak kinerja jangka panjang perusahaan.

Rekomendasi Saham

Meskipun harga saham KLBF telah mengalami penurunan signifikan dalam tiga bulan terakhir berkisar 21,67%, Edi menyarankan pelaku pasar cenderung bersikap wait and see

Potensi kenaikan harga saham dalam waktu dekat dinilai tidak terlalu besar, meskipun risiko penurunan lebih lanjut juga relatif terbatas.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Dorong Produksi Vaksin Lokal, Cek Rekomendasi Analis

Dari sisi valuasi, level saat ini (18,4x 1-Year Forward P/E) belum cukup menarik, sementara pertumbuhan dan prospek dividen sekitar 3% dividend yield tergolong moderat. 

"Keberhasilan inisiatif marketing yang lebih agresif menjadi salah satu potensi upside bagi KLBF," tutup Edi.

Selanjutnya: Kalah dari Pesaingnya, Penjualan Tesla di China Turun 11,5% di Januari 2025

Menarik Dibaca: Tingkatkan TKDN, FAT Gas Compressor Hadir di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×