Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian produksi vaksin di dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Melalui anak usahanya yakni, PT Kalventis Sinergi Farma, manajemen berharap bisa membawa industri vaksin ke tahap yang lebih maju dan memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Direktur Kalbe Farma (KLBF), Mulia Lie mengharapkan bahwa vaksin yang diproduksi lokal nantinya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga menciptakan peluang ekspor ke pasar internasional.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Cetak Laba Double Digit, Simak Rekomendasi Sahamnya
"Harapan kita 5 tahun ke depan (bisa produksi vaksin lokal). Secepatnya lah," kata Mulia Lie saat dijumpai Kontan di kawasan Kuningan, Jakarta (6/11).
Kendati begitu, Mulia belum bisa membeberkan berapa jumlah nilai capital expenditure (capex) atau belanja modal untuk bisnis vaksin milik perusahaan. Yang terang, KLBF tetap menyediakan kebutuhan vaksin mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
“Kita belum bisa declare (capex). Namun, yang perlu ditekankan ialah edukasi ke masyarakat terkait pentingnya vaksin," ucapnya.
Analyst Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora, melihat produksi vaksin dalam negeri bisa berdampak baik untuk perusahaan. Sebab, hal itu bisa mengurangi risiko dari pelemahan rupiah yang membuat Harga Pokok Penjualan (HPP) KLBF menjadi naik.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Catat Laba Rp 2,37 Triliun Kuartal III-2024
Menurutnya, kalau pembuatan vaksin di dalam negeri ini bisa berhasil, tentunya bisa meningkatkan kinerja KLBF ke depannya
“Investor bisa melihat ke depannya bagaimana dampak pembuatan vaksin dalam negeri ini,” kata Andhika kepada Kontan, Rabu (6/11).