kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kinerja Jasa Marga (JSMR) tertekan larangan mudik, simak penjelasan analis


Rabu, 22 April 2020 / 17:54 WIB
Kinerja Jasa Marga (JSMR) tertekan larangan mudik, simak penjelasan analis
ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan memasuki gerbang Tol Cililitan, Jakarta, Jumat (31/1/2020). PT Jasa Marga memberlakukan tarif baru ruas jalan tol dalam kota di Jakarta yaitu golongan I naik menjadi Rp10.000, golongan II Rp15.000, golongan III turun menjadi Rp15.000, g


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Jasa Marga (JSMR) tahun ini berpotensi mengalami tekanan. Imbauan bekerja dari rumah dan berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi faktor yang dapat menekan kinerja JSMR. Terlebih, Presiden Indonesia Joko Widodo telah resmi mengumumkan larangan mudik pada Selasa (21/4).

Dalam risetnya per 7 April 2020, Analis Maybank Kim Eng Arnanto Januri menulis, penyebaran virus corona memiliki dampak yang negatif terhadap kinerja JSMR ke depan.

Itu terbukti dari adanya penurunan lalu lintas di jalan tol yang dikelola oleh JSMR sebesar 30% sejak pertengahan Maret 2020. Imbasnya, pendapatan JSMR berpotensi untuk turun.

Baca Juga: Larangan mudik, Kemhub: selain logistik silahkan balik kanan

Kondisi tersebut membuat Arnanto memangkas proyeksi pendapatan JSMR tahun ini sebesar 12% dari proyeksi sebelumnya menjadi Rp 11,40 triliun.

Hal yang sama juga terjadi pada proyeksi laba yang akan dikantongi JSMR pada tahun 2020. Ia memangkas 32% dari proyeksi laba sebelumnya menjadi Rp 1,34 triliun.

Arnanto menuliskan terdapat tiga faktor yang dapat menekan kinerja keuangan JSMR tahun 2020. Pertama, dengan ditundanya penyesuaian tarif yang diumumkan oleh Menteri Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum di beberapa ruas tol yang dikelola JSMR dapat menekan pendapatan JMSR.

Pasalnya penundaan tersebut diperkirakan menyumbang penurunan pendapatan dan laba masing-masing 2% dan 6%.

Sebagai informasi, Sebagai informasi, terdapat tiga ruas tol yang sudah resmi ditunda oleh Menteri Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum, di antaranya Tol Belawan – Medan – Tanjung Morawa, Tol Surabaya – Gempol, dan Tol Palimanan – Kancil. Padahal, Arnanto menyebut ketiga ruas itu menyumbang kontribusi pendapatan bagi JSMR sebesar 7,3% pada 2018.

“Kedua, belum beroperasinya tol baru juga akan menekan pendapatan,” tulis Arnanto.

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) siap lakukan pembatasan jalan tol setelah mudik dilarang

Tol Elevated Jakarta – Cikampek sendiri belum beroperasi secara komersil mengingat pemberlakuan tarif baru dijadwalkan pada Juni 2020.

Dengan begitu, Arnanto melihat JSMR belum dapat membukukan pendapatan dari tol baru hingga Juni. Sedangkan, virus korona juga belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan gangguan ekonomi. Sehingga, Arnanto memperkirakan hal tersebut menyumbang pada menurunnya pendapatan dan laba JMSR pada 2020 masing-masing 3% dan 7%.

Sementara, faktor ketiga disebabkan oleh penurunan volume kendaraan akibat pemberlakuan PSBB dan larangan mudik berpengaruh paling tinggi terhadap turunnya pendapatan dan laba JSMR.

Di tempat lain, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat prospek kinerja JSMR tahun ini masih cukup positif.

Baca Juga: Kemenhub: Permenhub tentang larangan mudik rampung besok

Pasalnya, JSMR memiliki cashflow yang cukup baik sehingga dapat menahan beban ketika penggunaan jalan tol berkurang. Terlebih kebutuhan akan penggunaan jalan tol ke depan masih terbilang cukup tinggi.

Kendati, memiliki obligasi jatuh tempo pada tahun ini, JMSR telah mempersiapkan dana melalui standby loan sebesar Rp 4,75 triliun untuk melunasinya.

Nico melihat hal itu menjadi suatu katalis yang positif bagi JSMR karena menunjukkan upayanya dalam menjaga kinerja keuangan. Sebagai informasi, obligasi yang diterbitkan oleh JSMR memiliki waktu jatuh tempo pada 12 Oktober 2020.

Di samping itu, JSMR juga akan melakukan efisiensi dari segi operational expenditure maupun capital expenditure (capex).

“Tentunya, itu menjadi tolok ukur yang baik karena JSMR berupaya menjaga tingkat likuiditasnya,” kata Nico.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji melihat katalis positif terhadap kinerja JSMR juga datang dari keputusan pemerintah menggeser cuti bersama Hari Raya Idul Fitri ke akhir tahun 2020. Dengan begitu, diharapkan penggunaan jalan tol pada akhir tahun dapat mengalami peningkatan.

Baca Juga: OJK sebut realisasi buyback BUMN sudah Rp 156 miliar, ada PTPP dan PTBA

Berkaca dari kondisi itu, Nafan merekomendasikan Accumulate Buy dengan target harga jangka panjang Rp 4.260. Nico juga merekomendasikan Buy untuk saham JSMR dengan target harga Rp 5.450. Sementara, Arnanto merekomendasikan Hold dengan target harga Rp 3.550.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×