Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli
Dengan begitu, Arnanto melihat JSMR belum dapat membukukan pendapatan dari tol baru hingga Juni. Sedangkan, virus korona juga belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan gangguan ekonomi. Sehingga, Arnanto memperkirakan hal tersebut menyumbang pada menurunnya pendapatan dan laba JMSR pada 2020 masing-masing 3% dan 7%.
Sementara, faktor ketiga disebabkan oleh penurunan volume kendaraan akibat pemberlakuan PSBB dan larangan mudik berpengaruh paling tinggi terhadap turunnya pendapatan dan laba JSMR.
Di tempat lain, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat prospek kinerja JSMR tahun ini masih cukup positif.
Baca Juga: Kemenhub: Permenhub tentang larangan mudik rampung besok
Pasalnya, JSMR memiliki cashflow yang cukup baik sehingga dapat menahan beban ketika penggunaan jalan tol berkurang. Terlebih kebutuhan akan penggunaan jalan tol ke depan masih terbilang cukup tinggi.
Kendati, memiliki obligasi jatuh tempo pada tahun ini, JMSR telah mempersiapkan dana melalui standby loan sebesar Rp 4,75 triliun untuk melunasinya.
Nico melihat hal itu menjadi suatu katalis yang positif bagi JSMR karena menunjukkan upayanya dalam menjaga kinerja keuangan. Sebagai informasi, obligasi yang diterbitkan oleh JSMR memiliki waktu jatuh tempo pada 12 Oktober 2020.
Di samping itu, JSMR juga akan melakukan efisiensi dari segi operational expenditure maupun capital expenditure (capex).
“Tentunya, itu menjadi tolok ukur yang baik karena JSMR berupaya menjaga tingkat likuiditasnya,” kata Nico.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji melihat katalis positif terhadap kinerja JSMR juga datang dari keputusan pemerintah menggeser cuti bersama Hari Raya Idul Fitri ke akhir tahun 2020. Dengan begitu, diharapkan penggunaan jalan tol pada akhir tahun dapat mengalami peningkatan.
Baca Juga: OJK sebut realisasi buyback BUMN sudah Rp 156 miliar, ada PTPP dan PTBA
Berkaca dari kondisi itu, Nafan merekomendasikan Accumulate Buy dengan target harga jangka panjang Rp 4.260. Nico juga merekomendasikan Buy untuk saham JSMR dengan target harga Rp 5.450. Sementara, Arnanto merekomendasikan Hold dengan target harga Rp 3.550.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News