kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Kinerja Grup Astra Melaju di Awal 2019


Jumat, 10 Mei 2019 / 17:58 WIB
Kinerja Grup Astra Melaju di Awal 2019


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konglomerasi grup Astra mengawali tahun ini dengan rapor cukup menggembirakan. Empat dari enam perusahaan mampu memupuk keuntungan pada kuartal pertama. Hanya dua perusahaan yang labanya mengecil.  

Mari lihat performa PT Bank Permata Tbk (BNLI). Per Maret 2019, emiten yang mayoritas sahamnya dikuasai PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank ini mengantongi laba bersih Rp 377,36 miliar, naik 130,60% year on year (yoy). Pertumbuhan laba tertinggi di grup Astra. 

Kenaikan pendapatan BNLI pada periode tersebut sejatinya hanya sekitar 10%. Namun, nilai kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) yang mengecil berhasil mendongkrak perolehan laba. Per Maret 2019, nilai impairment hanya Rp 107 miliar, turun signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 464 miliar. Artinya, kualitas kredit bank yang masuk kelompok BUKU 3 ini membaik.

Sedangkan, PT United Tractors Tbk (UNTR) jawara dari sisi pendapatan. Pertumbuhan pendapatan emiten kontraktor tambang dan alat berat ini naik 19% secara tahunan. Sejumlah lini usaha menyumbang kenaikan pendapatan. Apalagi, lini bisnis baru, pertambangan emas mulai menghasilkan. Asal tahu saja, akhir tahun lalu, UNTR mengakuisisi PT Agincourt Resources, pemilik tambang emas Martabe di Sumatra Utara. Kapasitas produksi tahunan diperkirakan 350.000 oz.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, UNTR bisa menikmati pertumbuhan laba bersih dobel digit, yakni 20% di kuartal pertama tahun ini. 

Performa UNTR yang moncer juga jadi salah satu penyokong kinerja PT Astra International Tbk (ASII) sebagai induk usaha. Apalagi, bisnis utamanya di sektor otomotif juga membaik. Per Maret, penjualan mobil nasional naik 10,4% dibandingkan bulan sebelumnya. ASII mampu memperlebar penguasaan pasar alias market share menjadi 52,9% dari posisi akhir tahun lalu, 50,6%. Alhasil, pendapatan ASII sepanjang kuartal I-2019 naik 6,78%. Kendati ada lonjakan pada biaya keuangan dan rugi kurs, emiten ini masih mencetak kenaikan laba bersih 4,70%.

Kinerja emiten grup Astra lainnya, PT Astra Otoparts (AUTO) juga cukup apik. Kendati pendapatan produsen suku cadang ini hanya naik 2,7%, namun laju keuntungannya lebih tinggi, yaitu sekitar 9,15%. Sebab, beban usaha terutama penjualan lebih rendah dan beban keuangan turun signifikan hingga 100%. 

Masih loyo

Kinerja PT Astra Graphia Tbk (ASGR) pada triwulan pertama 2019 kurang maksimal. Kendati pendapatan naik dobel digit hampir 16%, keuntungannya turun lebih tajam mencapai 27%. Salah satu pemicunya operasional bisnis yang kurang efisien. Beban pokok pendapatan naik hingga 21%, sehingga laba kotor hanya naik kurang dari 1%. Belum lagi, biaya keuangan membengkak lebih dari 100%. 

Nasib PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) lebih buruk. Harga komoditas minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) yang masih lesu di pasar global menyulitkan anak usaha ASII ini mengungkit kinerja. Pendapatan AALI turun 4,81%. 

Padahal, beban pokok pendapatan tetap naik. Terutama biaya pengolahan, perawatan infrastruktur dan peralatan kerja. Kinerja semakin berat, sebab  beban usaha ikut naik khususnya biaya pengiriman dan ongkos angkut. Dus, keuntungan AALI merosot 89%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×