Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Keuangan emiten telekomunikasi, PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN), merah menyala. Pada kuartal ketiga 2008, kerugian FREN membengkak menjadi Rp 275,29 miliar.
Padahal, sepanjang enamĀ bulan pertama 2008, kerugian bersih FREN baru mencapai Rp 99,8 miliar. Bahkan pada semester pertama 2007, FREN masih melaporkan laba bersih mencapai Rp 44,35 miliar.
Kuartal ketiga 2008 ini mungkin masa paling kelabu bagi FREN. Pendapatan usaha turun 2,48% jadi Rp 610,77 miliar dari setahun lalu. Beban usaha FREN malah membengkak 48,74% menjadi Rp 763,77 miliar.
Akibatnya, rugi bersih FREN bertambah jadi Rp 275,29 miliar. Isi kas FREN pun makin tipis. Hingga September 2008, jumlahnya cuma Rp 160,17 miliar atauĀ turun 75,45% dibanding 2007.
Pendarahan di tubuh FREN tampaknya belum akan berhenti pada tahun ini. Beberapa waktu lalu, manajemen FREN mengatakan bahwa FREN baru akan bisa untung lagi tahun depan.
Meski begitu, FREN masih optimistis mampu meraih target lima juta pelanggan tahun ini. "Total pelanggan kami sudah mencapai 3,5 juta pada September 2008," kata Direktur Pemasaran FREN Susanto Susilo, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, FREN juga harus menerima kenyataan rating obligasinya turun peringkat. PT Pefindo menurunkan peringkat Obligasi I tahun 2007 terbitan FREN, dari BBB+ jadi BBB-. Lembaga ini menurunkan rating oblgasi FREN karena kinerja semester I-2008 FREN turun.
Pefindo juga menyoroti dampak perubahan pemegang saham pengendali FREN pada akhir September 2008. Konsekuensinya, FREN wajib membeli kembali obligasi dolar US$ 100 juta terbitan anak usahanya, Mobile-8 Telecom Finance Company B.V pada Agustus 2007. Padahal, kas FREN masih tipis. Pefindo pun memasukkan FREN dalam "credit watch".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News