Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) kini punya juragan baru. PT Global Mediacom Tbk (BMTR) telah menjual sebagian besar saham anak usahanya yang merupakan operator telekomunikasi ini kepada Jerash Investment Ltd. Perusahaan asal Dubai, Uni Emirat Arab ini jadi pengendali baru Mobile-8 dengan mengempit 32,06% saham.
Aksi korporasi Global Mediacom ini dilakukan dalam empat tahap. Pertama, emiten bersandi BMTR ini melego 2,21 miliar saham atau 10,93% saham Mobile-8 pada 19 September dan 22 September lalu. Nilainya mencapai Rp 316,29 miliar. Dua hari berselang, BMTR kembali menjual 2,4 miliar saham atau setara dengan 11,86% saham perusahaan yang punya merek dagang FREN tersebut.
Transaksi ini dilakukan pada 25-26 September lalu sebesar Rp 143 per saham atau senilai total Rp 343,2 miliar. Jadi, dalam rentang waktu 19-26 September BMTR sudah melepas 22,79% saham FREN senilai total Rp 659,49 miliar. Seluruh saham itu dibeli oleh Jerash.
Direktur Utama BMTR Hary Tanoesoedibjo mengatakan, langkah itu dilakukan agar perusahaan bisa fokus mengembangkan bisnis intinya yaitu media massa. Pasca aksi korporasi ini BMTR masih punya 28,21% saham FREN.
Yang menarik, pada 29 September lalu volume perdagangan saham FREN juga sangat tinggi yaitu mencapai 1,87 miliar saham. Jumlah ini setara dengan 9,27% saham. Sumber KONTAN mengatakan lonjakan volume perdagangan pada hari itu terkait dengan langkah BMTR kembali melego saham FREN. "Jumlah saham yang dijual sama dengan volume transaksi pada hari itu," imbuhnya.
Bila benar, maka sejak 29 September lalu BMTR tinggal menyisakan 18,94% saham FREN. Sumber tadi mengatakan, 9,27% saham itu juga dijual ke Jerash. Alhasil, kini Jerash menguasai 32,06% saham FREN dan jadi pemegang saham mayoritas. Sisanya, sebanyak 49% saham FREN dimiliki oleh pemegang saham publik.
Investor Relations BMTR David Fernando Audy enggan menjelaskan transaksi yang terjadi pada tanggal 29 September lalu itu. Yang jelas, lanjut dia, BMTR menjual saham FREN lantaran perusahaan itu menderita kerugian pada semester satu 2008. "Apalagi bisnis telekomunikasi butuh dana sangat besar," tukas dia kepada KONTAN.
Karena itulah, BMTR menggandeng Jerash agar bisa mengembangkan dan mengatasi kerugian FREN. "Jerash adalah mitra finansial sekaligus mitra strategis," kata David. Selanjutnya, BMTR bisa memfokuskan usahanya di media massa. "Namun kami tetap ingin melihat FREN tumbuh," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News