Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, Oktavianus Audi melihat, kinerja emiten telco masih berpotensi tumbuh di tahun 2024. Hal itu terjadi seiring dengan penetrasi produk digital, pembangunan infrastruktur dan pengembangan teknologi 5G akan dapat mendulang pendapatan.
Apalagi, data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan pengguna internet di Indonesia capai 215,63 juta orang di periode 2022-2023. Angka itu tumbuh 2,67% dibandingkan 2021.
“Pengguna internet Indonesia mencapai 77% dari total populasi 279 juta, sehingga ini akan membuat industri telco akan tetap atraktif,” tuturnya.
Baca Juga: Starlink Bakal di Indonesia, XL Axiata: Perlu Adanya Regulasi
Oktavianus tidak menampik bahwa saat ini terdapat banyak tantangan untuk emiten telco, khususnya dari serangan siber dan pencurian data pribadi.
Namun, meski banyaknya serangan siber marak saat ini, tetapi kebutuhan internet yang besar di Indonesia akan tetap mendorong permintaan.
“Kami meyakini bahwa keamanan siber untuk jaringan dari emiten telco akan terus ditingkatkan sebagai bentuk pelayanan dan kepercayaan kepada konsumen,” ungkapnya.
Baca Juga: Anggaran Infrastruktur Tahun 2024 Jadi Rp 422,7 Triliun, Begini Prospek Emitennya
Oktavianus merekomendasikan overweight untuk sektor Telecommunications dengan rekomendasi beli untuk TLKM dengan target harga Rp 4.700 per saham, EXCL Rp 2.600 per saham, dan ISAT Rp 11.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News