Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten rumah sakit masih gencar melakukan ekspansi rumah sakit baru di tahun 2024. Hal itu guna mendongkrak kinerja di tahun ini.
Emiten pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) akan terus lanjutkan kspansi rumah sakit baru di tahun 2024.
Head of Investor Relations Mitra Keluarga Aditya Widjaja mengatakan MIKA akan terus melanjutkan sejumlah strategi guna mendongkrak kinerja hingga akhir tahun 2024.
Ia menyebutkan salah satunya rencana pada tahun 2024 MIKA akan melakukan ground breaking untuk rumah sakit baru. MIKA akan menjalankan proyek ground breaking tahun 2024 ini untuk pembukaan di tahun 2025 mendatang.
"Satu rumah sakit sudah kami lakukan di Januari 2024 lalu, sisa dua rumah sakit akan menyusul di kuartal II dan kuartal III 2024 ini," jelas Aditya kepada Kontan, Senin (20/5).
Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) Siapkan Capex Rp 1 Triliun untuk Ekspansi Rumah Sakit
Aditya menyebutkan MIKA telah menyiapkan anggaran belanja modal untuk ekspansi rumah sakit baru sebesar Rp 1 triliun. Selain itu, capex yang disiapkan nantinya juga akan digunakan untuk pembelian lat-alat edis dan renovasi existing.
Pada tahun 2024 ini MIKA akan lebih fokus untuk penambahan layanan unggulan baru seperti Hearing & otology center di Mitra Keluarga Kelapa Gading serta Oncology Center yang lebih komprehensif dan terkini di Bekasi Timur.
Aditya optimistis pertumbuhan tahun ini akan didorong dari pertumbuhan pasien dari rumah sakit baru serta penambahan kapasitas tempat tidur.
"Selain itu juga dari sisi peningkatan intensitas layanan seperti pusat unggulan baru dan penambahan subspesialis," ucapnya.
Selanjutnya PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) pada tahun 2024 ini masih akan melanjutkan agenda ekspansi jaringan rumah sakit. SRAJ membangun dua rumah sakit baru yang salah satunya akan beroperasi di semester kedua tahun 2024.
Corporate Secretary Mayapada Healthcare Group Arie Farisandi mengatakan, pada 2 November 2023 telah dilakukan groundbreaking Mayapada Hospital di Kawasan Ibu Kota Nusantara oleh Presiden Joko Widodo. Rumah sakit ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada semester 2 tahun 2024.
"Kemudian, rumah sakit kedua berlokasi di Jakarta Timur. Saat ini sedang dalam tahap persiapan pembangunan dan ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2025 mendatang," jelas Arie, Senin (20/5).
Begitu juga dengan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) yang telah menyiapkan sejumlah agenda ekspansi di tahun ini. Manajemen HEAL menargetkan menambah jumlah tempat tidur rumah sakit menjadi 7.700 tempat tidur dari sebelumnya 6.618 tempat tidur.
Presiden Direktur Medikaloka Hermina Hasmoro mengatakan, HEAL saat ini tengah membangun empat rumah sakit baru. Targetnya,sejumlah mah akit baru tersebut akan selesai di tahun 2024 ini.
“Saat ini sedang di bangun empat rumah sakit baru yaitu di Pasuruan, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Pantai Indah Kapuk 2 dan di Madiun yang akan selesai tahun 2024,” ungkapnya.
Baca Juga: Emiten Rumah Sakit Masih Gencar Berekspansi pada Tahun Ini
Hal serupa juga digaungkan oleh PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang masih akan melakukan kspansi rumah sakit baru di tahun ini.
Presiden Direktur Siloam Benny Haryanto, mengatakan guna mendukung pertumbuhan di tahun 2024, SILO masih akan melanjutkan strategi ekspansi dengan membuka 1 hingga 2 rumah sakit per tahun.
"Ekspansi itu dengan tetap mengoptimalkan kapasitas yang ada," jelasnya.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo menyebutkan sejumlah emiten rumah sakit seperti PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) masih gencar melakukan ekspansi rumah akit baru di tahun ini. Menurutnya Strategi ekspansi yang diterapkan oleh emiten tersebut, dapat berdampak positif terhadap kinerja pendapatan tahun ini.
Azis mengatakan strategi ini bisa menjadi efektif dalam mendorong kinerja emiten rumah sakit. Menurutnya dengan adanya ekspansi bisa mendorong market share dari emiten rumah sakit.
"Sehingga bisa mendongkrak kinerja mereka tahun ini," jelas Azis pada Kontan, Senin (20/5).
Secara prospekAzis elihat masih positif bagi emiten rumah sakit. Stategi ekpansi yang dilakukan oleh emiten rumah sakit dengan membangun rumah sakit baru baik di dalam Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa dapat menjadi potensi pendorong kinerja pendapatan dari emiten rumah sakiit.
"Terlebih saat ini adanya BPJS membantu masyarakat dalam berobat," ujarnya.
Begitu juga dengan Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh yang melihat hingga akhir 2024 sejumlah miten umah sakit masih terus melakukan kspansi. Salah satunya HEAL yang berencana akan menambah empat rumah sakit baru pada tahun 2024 ini. Sehingga ia memprediksi HEAL masih akan tumbuh positif.
"Maka kami meningkatkan perkiraan laba bersih HEAL tahun 2024 dan perkiraan tahun 2025 sebesar +10% hingga +14%," ujarnya.
Ismail mencatat saat ini, HEAL memiliki 47 jaringan rumah sakit yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Dengan diresmikannya empat rumah sakit baru tersebut, ditargetkan RS HEAL bisa bertambah menjadi 51 jaringan RS sampai akhir tahun 2024.
Melihat prospek emiten rumah sakit yang masih positif, maka Ismail merekomendasikan untuk buy pada sahamPT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan target Harga Rp 2.000 dan buy PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dengan target Harga Rp 3.200.
Sementara Azis merekomendasikan untuk buy pada PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dengan target Harga Rp 2.720.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News