Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten poultry, penghuni indeks saham LQ45, membukukan kinerja ciamik pada tahun 2024.
Dua emiten poultry yakni PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turut menikmati kenaikan kinerja .
JPFA, misalnya, membukaukan laba Rp 3,01 triliun pada 2024, melonjak 224,71% secara tahunan dari Rp 929,71 miliar.
Pertumbuhan laba JPFA ditopang penjualan Rp 55,8 triliun pada 2024, naik 9,03% secara tahunan dari Rp 51,17 triliun pada 2023.
Baca Juga: Laba 2024 Naik, Prospek Emiten Poultry Masih Ciamik
Sementara itu, CPIN membukukan laba Rp 3,71 triliun di 2024, melejit 60,27% bila dibanding 2023 sebesar Rp 2,34 triliun.
Lonjakan laba CPIN juga disokong meningkatnya penjualan bersih 9,51% secara tahunan jadi Rp 67,47 triliun di 2024, dari sebelumnya Rp 61,61 triliun di 2023.
Corporate Secretary CPIN, Hadijanto Kartika mengatakan, meningkatnya penjualan CPIN tahun lalu didorong naiknya penjualan produk farm dan food.
"Peningkatan penjualan segmen farm, terutama ditopang membaiknya harga jual rata-rata ayam pedaging dan day old chick (DOC)," kata Hadijanto, Selasa (18/3).
Hadijanto menambahkan, pada 2025, CPIN akan tetap fokus mengembangkan segmen bisnis feed, farm dan food.
Baca Juga: Cermati Prospek Emiten Poultry di 2025 dan Rekomendasi Analis
Selain itu, membangun pabrik pakan ternak di Sulawesi Selatan. Ini untuk menambah kapasitas produksi dan memperluas jaringan pemasaran di Indonesia Timur.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan melihat, kinerja impresif JPFA dan CPIN selama tahun 2024 didorong perbaikan harga jual ayam hidup (live bird) dan pakan ternak serta efisiensi biaya operasional.
Pada 2025, Ekky memproyeksi, prospek JPFA dan CPIN masih akan positif.
"Tahun ini, permintaan protein hewani diperkirakan tetap kuat, didukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah dan momentum konsumsi selama ramadan dan lebaran," jelas Ekky, kemarin.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan menimpali, program MBG berpotensi menambah 637.000 ton atau 13% dari total volume penjualan ayam di Indonesia.
Baca Juga: Kinerja Beragam Emiten Poultry dan Rekomendasi Saham JPFA, MAIN dan CPIN
Selain itu, didukung kenaikan harga ayam broiler, terutama selama ramadan. Ini bisa meningkatkan margin keuntungan em,iten.
David merekomendasikan maintain buy saham JPFA.
Ekky menganalisa, saham JPFA masih berpotensi menguat. Target jangka pendek-menengah di level resistance 2.2002.300 per saham.
Selanjutnya: Meski Imbal Hasil Naik, Kemkeu Tekan Cost of Fund
Menarik Dibaca: 5 Efek Samping Cuka Apel untuk Tubuh dan Kulit, Bikin Gangguan Perut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News