kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kinerja Beragam Emiten Poultry dan Rekomendasi Saham JPFA, MAIN dan CPIN


Minggu, 03 November 2024 / 06:48 WIB
Kinerja Beragam Emiten Poultry dan Rekomendasi Saham JPFA, MAIN dan CPIN
ILUSTRASI. Ribuan ayam terlihat di sebuah peternakan unggas di Bogor, pinggiran Jakarta, Indonesia, 27 Juli 2012. Dari ketiga emiten poultry, hanya CPIN yang melaporkan penurunan laba pada periode sembilan bulan pertama tahun 2024 ini.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten unggas seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) telah melaporkan hasil kinerja keuangannya hingga kuartal III-2024. Hasilnya pun bervariasi.

Dari ketiga emiten tersebut, hanya CPIN yang melaporkan penurunan laba pada periode sembilan bulan pertama tahun ini. Sementara, laba JPFA dan MAIN tercatat tumbuh positif. 

Melansir laporan keuangannya di BEI Kamis (28/10), JPFA mengantongi laba Rp 2,09 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Keuntungan Japfa melesat 123,6% dari Rp 937,25 miliar di periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Adu Kuat Kokok Emiten Unggas di Kuartal III-2024

Kemudian, laba MAIN melesat 683% dari Rp 45,81 miliar hingga kuartal III-2023 menjadi Rp 358,97 miliar per kuartal III-2024. Dengan begitu laba per saham dasar tercatat Rp 160 dari sebelumnya Rp 20.

Sementara CPIN mencetak laba sebesar Rp 2,38 triliun di periode Januari-September 2024. Laba bersih CPIN turun 10,79% secara year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,67 triliun. Dengan begitu laba per saham dasar menjadi Rp 146, dari sebelumnya Rp 163.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan perbedaan kinerja laporan keuangan pada emiten unggas dikarenakan perbedaan strategi antar manajemen perusahaan.

Menurutnya, JPFA dan MAIN bisa mendorong kinerja penjualan dengan menjaga sisi cost yang rendah. "Hal ini membuat sisi bottom line tumbuh signifikan," kata Azis kepada Kontan, Sabtu (2/11).

 

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Genjot Ekspor Telur Tetas di Tahun 2024

Azis bilang prospek pertumbuhan emiten di sektor unggas  masih bisa tumbuh positif. Pelaku pasar tengah menantikan bagaimana implementasi skema makan bergizi gratis yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja sektor tersebut.

Selain itu, momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) diproyeksikan akan mendorong daya beli masyarakat yang berpotensi meningkatkan volume penjualan di sektor ini.

"Saat ini bisa untuk wait and see terlebih dahulu dikarenakan adanya penurunan yang cukup dalam, (pelaku pasar) bisa mulai lakukan akumulasi jika sudah ada tanda-tanda pembalikan arah," ujarnya.

Baca Juga: Cermati Ini Daftar Emiten yang Berpotensi Cuan Pasca Pelantikan Prabowo-Gibran

Azis merekomendasikan untuk akumulasi buy saham JPFA dengan target harga Rp 1.845-Rp 1.875 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×