Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
Namun, Nico bilang, harus digaris bawahi bahwa industri pariwisata dan perhotelan merupakan industri musiman, yang akan mengalami kenaikan jika ada momentum-momentum tertentu.
"Dengan begitu, diharapkan adanya event berkala dan rutin dapat memberikan dorongan yang lebih positif sehingga memberikan alasan bagi pengunjung untuk datang," ujarnya.
Nico melihat prospek emiten pariwisata dan perhotelan di tahun 2024 masih sangat positif, namun dengan adanya momentum pemilu, bisa jadi akan membuat para investor untuk wait and see terhadap situasi dan kondisi serta keamanan menjelang pemilu.
Baca Juga: Prospek Emiten Pariwisata Diprediksi Cerah pada 2024, Simak Saham Pilihan Analis
"Apalagi masih teringat oleh kita kejadian pemilu pada tahun 2019 silam yang memang kurang baik. Oleh sebab itu, kemungkinan besar ada potensi penurunan jumlah pengunjung namun masih dalam jumlah yang terbatas," lanjut dia.
Karena pemerintah juga memberikan hari libur yang juga mendorong masyarakat untuk dapat menggunakan waktu tersebut untuk berlibur. Beberapa hal yang akan menjadi sentimen positif yaitu, tersedianya tempat destinasi baru, persiapan kawasan wisata dan infrastruktur serta transportasi yang lebih memadai, dan beberapa event yang mulai digelar yang menjadi rutinitas setiap tahun seperti motogp.
Baca Juga: Rencanakan Perluasan Kawasan, PJAA Siapkan Capex Hingga Rp 2 Triliun pada Tahun 2024
Vicky merekomendasikan trading buy pada saham Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) dengan target harga Rp 745 per saham dan trading buy PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) dengan Rp 2.490 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News