kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Tekanan pada Kinerja Emiten Saham Batubara Belum Reda, Simak Rekomendasi Analis


Selasa, 14 November 2023 / 12:05 WIB
Tekanan pada Kinerja Emiten Saham Batubara Belum Reda, Simak Rekomendasi Analis
Sejumlah truk mengangkut batubara di area stockpile in pit RL 35, kawasan IUP Tambang Air Laya PT Bukit Asam Tbk, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Rabu (18/10/2024). Laba bersih emiten tambang batubara sepanjang Januari hingga September 2023 merosot mengikuti penurunan harga batubara.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Laba bersih emiten tambang batubara sepanjang Januari hingga September 2023 merosot mengikuti penurunan harga batubara. 

Penurunan kinerja ini diprediksikan masih berlangsung pada kuartal akhir tahun ini.

Terkini, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melaporkan penurunan laba bersih menjadi US$ 405,83 juta. 

Realisasi ini tergerus 54,6% secara tahunan. Pendapatan ITMG pun turun sebesar 30,19% menjadi US$ 1,82 miliar.

Baca Juga: Kinerja Tertekan Harga Jual, Intip Rekomendasi Saham Tambang Batubara

Penurunan kinerja juga dialami PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan koreksi laba bersih hingga 62,21% menjadi Rp 3,8 triliun.

PT Indika Energy Tbk (INDY) juga bernasib sama. 

Bahkan, laba bersih INDY tergerus 72,26% secara tahunan menjadi sebesar US$ 93,83 juta per akhir September 2023.

Sedangkan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melaporkan pendapatan dan laba bersih yang kompak turun, masing-masing minus 15,76% dan minus 35,96%.

Penurunan kinerja ini disebabkan harga jual yang lebih rendah. 

 

Baca Juga: Harga Jual Turun, Kinerja Emiten Tambang Batubara Menyusut

Kendati volume produksi dan penjualan emiten naik, laba bersih emiten tambang batubara akan tetap tertekan.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menilai, belum akan ada rebound signifikan kinerja emiten batubara di kuartal IV-2023. 

Biasanya, ada kenaikan permintaan batubara seiring masuknya musim dingin di negara-negara importir batubara seperti China, Jepang dan India.

Baca Juga: 22 Dokumen Revisi RKAB Batubara Tahun 2023 Ditolak Kementerian ESDM

Rizkia menyematkan rekomendasi hold untuk saham ADRO dengan target harga Rp 2.795 menjadi Rp 2.380 per saham. 

Kemudian hold saham PTBA dengan memangkas target harga PTBA menjadi Rp 2.250.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×