kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Kinerja Emiten CPO Masih Bervariasi di Semester I 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 01 Agustus 2024 / 21:01 WIB
Kinerja Emiten CPO Masih Bervariasi di Semester I 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat tandan kelapa sawit di PTPN IV Cibungur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (12/7/2024). Sejumlah emiten tercatat untung besar, tetapi ada pula yang mengalami penurunan kinerja, bahkan rugi.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Di semester II, akan masuk musim panen tanaman sawit yang menyebabkan produksi para emiten bisa meningkat. Di sisi lain, karena produksi sawit global tengah turun, kemungkinan harga CPO tidak akan terkoreksi terlalu dalam. 

Kiswoyo memprediksi, harga CPO akan ada di level MYR 4.000 per ton hingga akhir tahun 2024. Melansir Trading Economics, harga CPO saat ini ada di level MR 3.868 per ton.

“Harga pupuk kemungkinan juga akan stabil, mengingat bahan baku utamanya yang berasal dari Rusia juga tak lagi terhambat karena ketegangan geopolitik di sana sudah mulai mereda,” ungkapnya.

Kiswoyo pun merekomendasikan beli untuk LSIP, TAPG, DSNG, dan AALI dengan target harga masing-masing Rp 1.000 per saham, Rp 800 per saham Rp 850 per saham, dan Rp 7.50 per saham.

Baca Juga: Emiten CPO Sudah Merilis Kinerja Kuartal I 2024, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mencermati, sentimen negatif yang mempengaruhi kinerja emiten sawit di semester I berasal dari faktor cuaca, yaitu dampak kekeringan akibat El Nino.

Sementara, sentimen positif di periode ini berasal dari peningkatan permintaan global dan domestik. Permintaan CPO dari domestik didorong oleh konsumsi yang meningkat serta implementasi biodiesel B40 dan bioetanol 100%.

“Panen raya di semester II juga akan mengekalkan pertumbuhan emiten sawit. Ini dengan catatan harga CPO setidaknya stagnan di level saat ini,” katanya kepada Kontan, Kamis (1/8).

Baca Juga: Kinerja TAPG dan ANJT di Kuartal I 2024 Beda Jauh, Simak Rekomendasi Sahamnya

Nafan pun merekomendasikan hold untuk LSIP dengan target harga Rp 910 per saham dan accumulate untuk AALI dengan target harga Rp 7.075 per saham.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham ANJT ada di level support Rp 615 per saham dan resistance Rp 785 per saham. ANJT direkomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp 785 per saham.

Sementara, pergerakan saham SGRO ada di level support Rp 1.900 per saham dan resistance Rp 2.100 per saham. William merekomendasikan wait and see untuk SGRO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×