kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja Emiten Batubara Tertekan, Begini Rekomendasi Analis


Rabu, 26 Juni 2024 / 05:35 WIB
Kinerja Emiten Batubara Tertekan, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang bermuatan batu bara berlayar di Perairan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Senin (24/6/2024). Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) naik ke level 123 dolar AS per ton untuk Juni 2024 atau naik 7,84 persen, dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 114,06 dolar AS per ton pada Mei 2024. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja emiten sektor batubara diproyeksi masih cukup menantang dengan diselimuti sentimen negatif.  

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, mengatakan harga batubara yang kembali tertekan dan diprediksi akan terus menurun hingga 2025 bakal memberikan sentimen negatif pada kinerja emiten batubara. 

Penurunan Harga batubara ini menurut Sukarno didorong beberapa faktor seperti perlambatan ekonomi global serta meningkatnya pasokan gas alam sehingga pasar Eropa beralih ke gas alam sebagai alternatif energi yang lebih bersih. 

Baca Juga: Mayoritas Kinerja Emiten Batubara Tertekan, Begini Rekomendasi Sahamnya

"Produksi coal juga meningkat signifikan, RKAB tahun 2024 922.14 juta ton produksi sementara realisasi produksi 2023 775 juta ton," jelas Sukarno pada Kontan, Selasa (25/6).

Melihat hal tersebut, Sukarno memprediksi prospek emiten batubara ke depannya cukup menantang dan diperkirakan akan melanjutkan penurunan kinerja. 

Hal itu seiring penurunan harga jual batubara. Di sisi lain lain prospek jangka panjang emiten batubara ini cukup menarik karena diversifikasi usaha ke sektor EBT.

Dengan tertekannya Harga batubara, strategi yang bisa dilakukan pelaku pasar adalah menunggu momentum yang tepat secara teknikal dan jika ingin trading hanya bersifat jangka Panjang. 

Sukarno menyarankan untuk wait and see terlebih dahulu di tengah sentimen negatif yang masih terus menghantui sektor batubara. 

Baca Juga: Sejumlah Emiten Multifinance akan Bagi Dividen, Begini Rekomendasi Analis

"Saham yang paling menarik ada ADRO saat ini karena secara kinerja tidak terlalu turun signifikan dibandingkan yang lain dan secara valuasi juga relatif
murah," ungkapnya.

Fixed Income dan Macro Strategist Mega Capital Sekuritas, Lionel Priyadi, melihat masih adanya potensi penurunan Harga saham emiten batubara dampak dari tertekannya harga batubara. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×