kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kinerja Diprediksi Melambat, Cermati Rekomendasi Saham Emiten Konsumer


Selasa, 11 Juni 2024 / 05:10 WIB
Kinerja Diprediksi Melambat, Cermati Rekomendasi Saham Emiten Konsumer
ILUSTRASI. Astor, produk makanan ringan produksi PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dipajang pada etalase toko swalayan di Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/3/2024). Kinerja MYOR diprediksi prospektif pada tahun 2024 salah satu sentimennya adalah momen bulan ramadan?dan lebaran, dimana terjadi lonjakan konsumsi masyarakat.?Saham MYOR ditutup menguat 1,97% pada penutupan perdagangan Senin (25/3) ke level 2590 seiring dengan menghijaunya Indeks Harga Saham Gabungan di level 7.377,760. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/03/2024


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten konsumer diprediksi akan melambat pada kuartal II 2024.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, memperkirakan kinerja sejumlah emiten konsumer akan mengalami perlambatan pada kuartal II 2024. Hal ini disebabkan oleh jumlah hari besar yang lebih sedikit dibandingkan kuartal I 2024.

"Kuartal II ini akan menjadi tantangan bagi emiten konsumer," jelas Azis kepada Kontan, Senin (10/6).

Azis memproyeksikan kuartal kedua akan menjadi tantangan bagi sektor konsumer karena depresiasi rupiah dan jumlah hari besar yang lebih sedikit dibandingkan kuartal pertama, yang berpotensi memperlambat kinerja.

Baca Juga: Laju Emiten Sektor Otomotif Lambat, Cek Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Meski begitu, Azis menyebut belum ada penyesuaian harga jual pada kuartal II 2024. Namun, ia memperkirakan penyesuaian harga jual kemungkinan baru akan terjadi pada semester II, dipicu oleh momentum Pilkada.

"Momentum Pilkada bisa menjadi saat yang tepat untuk menaikkan harga jual ketika potensi daya beli sedikit meningkat," ujarnya.

Azis menilai prospek emiten konsumer masih menghadapi tantangan. Faktor-faktor seperti depresiasi rupiah dan perang yang belum usai dapat meningkatkan harga komoditas kapan saja. Namun, dari sisi pendapatan, penjualan ekspor diharapkan dapat menjaga kinerja.

"MYOR masih menarik untuk dicermati mengingat penjualan ekspor masih bisa menopang pendapatannya," ucapnya.

Baca Juga: Terus Melaju Sejak Pemilu, Intip Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa kinerja emiten konsumer masih relatif stabil. Hal ini ditunjukkan oleh stabilnya Consumer Confidence Index dan inflasi.

"Daya beli dan konsumsi masih terjaga, meskipun masyarakat cenderung lebih selektif dan harga selalu menjadi prioritas," ujar Nico kepada Kontan, Senin (10/6).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×