kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Ciamik, Astra International (ASII) Bukukan Laba Rp 28,94 Triliun pada 2022


Selasa, 28 Februari 2023 / 04:40 WIB
Kinerja Ciamik, Astra International (ASII) Bukukan Laba Rp 28,94 Triliun pada 2022


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) tumbuh sepanjang tahun 2022 lalu. ASII membukukan laba bersih senilai Rp 28,94 triliun atau naik 43% secara tahunan atau year-on-year (yoy). 

Perlu dicatat, laba bersih ini dengan memperhitungkan penyesuaian nilai wajar dari investasi ASII di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

Nah, laba bersih ASII yang tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GOTO dan HEAL mencapai Rp 30,5 triliun. Raihan ini 51% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021.

Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, mengatakan, kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup Astra, terutama bisnis alat berat dan pertambangan, otomotif serta jasa keuangan.

Baca Juga: Laba Bersih United Tractors (UNTR) Melonjak 104,34% Sepanjang 2022

“Astra mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2022, yang mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat dan harga komoditas yang tinggi. Meskipun terdapat ketidakpastian terkait proyeksi ekonomi global, termasuk kemungkinan harga komoditas yang lebih rendah, kami tetap yakin dengan prospek jangka pendek Grup,” terang Djony.

Secara rinci, laba bersih divisi otomotif ASII naik 33% menjadi Rp 9,7 triliun, merefleksikan volume penjualan yang lebih tinggi. Penjualan mobil di bawah naungan Astra pada tahun 2022 meningkat 17% menjadi 574.000 unit.

 

Penjualan sepeda motor Astra Honda Motor meningkat 2% menjadi 4,0 juta unit pada tahun 2022. Pertumbuhan penjualan terkendala oleh masalah pasokan semikonduktor pada pertengahan tahun, dengan sedikit penurunan pangsa pasar. 

Bisnis komponen otomotif ASII lewat PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun, meningkat 117% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan dan pasar suku cadang pengganti.

Baca Juga: Penjualan Mobil Diproyeksi Moderat, Simak Rekomendasi Saham Astra (ASII)

Laba bersih divisi jasa keuangan ASII meningkat 22% menjadi Rp 6,0 triliun pada tahun 2022, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen.

Laba bersih ASII dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat sebesar 107% menjadi Rp 12,7 triliun. 

Melonjaknya laba bersih divisi ini terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan batubara yang diuntungkan oleh harga batubara yang sangat tinggi.

Divisi infrastruktur dan logistik ASII mencatatkan kenaikan laba bersih yang signifikan, dari semula Rp 69 miliar menjadi Rp 527 miliar. Lonjakan ini terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol.

Dari divisi teknologi informasi, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) mencatatkan kenaikan laba bersih 12% menjadi Rp 75 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.

Baca Juga: Bisa Raih Pendapatan di Atas Rp 100 Triliun, Simak Rekomendasi Sejumlah Saham Ini

Divisi properti ASII melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 10% menjadi Rp129 miliar. Kenaikan laba bersih ini terutama karena tingkat hunian yang lebih tinggi di Menara Astra dan serah terima unit di Arumaya yang dimulai pada akhir tahun 2022.

Namun, laba bersih dari divisi agribisnis ASII yang dijalankan lewat PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menurun 12% menjadi Rp 1,4 triliun.

 

Penurunan ini disebabkan oleh volume penjualan kelapa sawit yang lebih rendah, yang terdampak dari ketentuan larangan ekspor Indonesia yang diberlakukan selama beberapa bulan pada tahun 2022.

Volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya menurun 22% menjadi 1,5 juta ton. Namun, harga minyak kelapa sawit meningkat 15% menjadi Rp 12.948 per kg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×