Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Astra International Tbk (ASII) memperkirakan penjualan mobil tahun ini akan relatif sama dengan tahun 2022 lalu. Target penjualan ini mengingat proyeksi ekonomi Indonesia di tahun ini akan mirip dengan tahun lalu. Sisi suplai global dan ekonomi global yang masih belum pasti menjadi pertimbangan juga dalam menentukan target penjualan.
Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti mengatakan target penjualan ini akan dicermati dari waktu ke waktu, menyesuaikan dengan situasi yang berkembang. Semakin membaiknya situasi Indonesia pasca lockdown Covid-19 diharapkan akan terus berlanjut, sehingga kegiatan ekonomi terus bergulir dan hal ini dapat menjadi katalis positif bagi dunia bisnis termasuk otomotif.
Sebagai gambaran, penjualan mobil ASII tahun lalu mencapai 574.198 unit. Realisasi ini berhasil tumbuh 17,37% dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun sebelumnya sebanyak 489.209 unit.
Baca Juga: Astra International (ASII) Perkirakan Penjualan Mobil Relatif Sama Dengan Tahun Lalu
Dalam riset tertanggal 16 Januari 2023, analis Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman menilai, tahun 2022 menjadi tahun pemulihan yang kuat bagi penjualan mobil nasional. Moncernya penjualan mobil tahun lalu didorong oleh sejumlah faktor seperti pemulihan ekonomi, percepatan peluncuran model baru dan kendaraan listrik, serta dorongan permintaan dari adanya diskon pajak pembelian barang mewah (PPNBM) yang berlangsung hingga 30 September 2022.
Mengingat penjualan tahun lalu yang cukup solid, Arief memproyeksi penjualan mobil tahun ini tidak akan melebihi realisasi penjualan tahun lalu, mengingat adanya sejumlah tantangan yang menghambat permintaan mobil. Faktor tersebut diantaranya naiknya suku bunga, tekanan inflasi yang meningkat, dan tidak adanya diskon pajak barang mewah. Ketiga faktor ini kemungkinan akan mengurangi permintaan dan membatasi pembelian mobil.
Baca Juga: Penjualan Mobil Astra International (ASII) Tumbuh, Cermati Rekomendasi Analis
Oleh karena itu, Ciptadana Sekuritas memperkirakan volume penjualan mobil domestik tahun ini hanya akan mencapai 964 ribu unit, turun dari proyeksi sebelumnya di angka 978 ribu unit. Di sisi lain, Arief meyakini skema subsidi kendaraan listrik yang diusulkan pemerintah akan menghadapi beberapa kendala, antara lain faktor bahan bakar minyak bersubsidi hingga minimnya infrastruktur pengisian daya listrik di Indonesia.
Ciptadana Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih ASII untuk tahun ini sebesar 8,0% menjadi Rp28,1 triliun. Pemangkasan proyeksi laba bersih ini dengan menimbang sejumlah faktor. Pertama, revisi turun estimasi volume penjualan mobil ASII tahun ini menjadi 521 ribu unit dari sebelumnya 548 ribu unit. Kedua, revisi turun kinerja anak usaha ASII, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) karena prospek operasional tambang emas UNTR yang kurang menguntungkan.
Arief mempertahankan rekomendasi beli saham ASII namun menurunkan target harga menjadi Rp 6.800 per saham dari semula Rp 8.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News