Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Melonjaknya laba bersih divisi ini terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan batubara yang diuntungkan oleh harga batubara yang sangat tinggi.
Divisi infrastruktur dan logistik ASII mencatatkan kenaikan laba bersih yang signifikan, dari semula Rp 69 miliar menjadi Rp 527 miliar. Lonjakan ini terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol.
Dari divisi teknologi informasi, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) mencatatkan kenaikan laba bersih 12% menjadi Rp 75 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.
Baca Juga: Bisa Raih Pendapatan di Atas Rp 100 Triliun, Simak Rekomendasi Sejumlah Saham Ini
Divisi properti ASII melaporkan kenaikan laba bersih sebesar 10% menjadi Rp129 miliar. Kenaikan laba bersih ini terutama karena tingkat hunian yang lebih tinggi di Menara Astra dan serah terima unit di Arumaya yang dimulai pada akhir tahun 2022.
Namun, laba bersih dari divisi agribisnis ASII yang dijalankan lewat PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menurun 12% menjadi Rp 1,4 triliun.
Penurunan ini disebabkan oleh volume penjualan kelapa sawit yang lebih rendah, yang terdampak dari ketentuan larangan ekspor Indonesia yang diberlakukan selama beberapa bulan pada tahun 2022.
Volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya menurun 22% menjadi 1,5 juta ton. Namun, harga minyak kelapa sawit meningkat 15% menjadi Rp 12.948 per kg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News