kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Charoen Pokphand (CPIN) Masih Ditopang Harga Ayam


Kamis, 28 April 2022 / 18:29 WIB
Kinerja Charoen Pokphand (CPIN) Masih Ditopang Harga Ayam
ILUSTRASI. Laba bersih Charoen Pokphand (CPIN) turun di tengah kenaikan beban pokok yang lebih tinggi daripada pertumbuhan pendapatan.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan laba bersih Rp 3,62 triliun pada 2021 turun 5,73% ketimbang tahun sebelumnya. Laba bersih CPIN turun di tengah kenaikan beban pokok yang lebih tinggi daripada pertumbuhan pendapatan.

Beban pokok penjualan CPIN meningkat sebesar 27,14% secara tahunan atau menjadi Rp 43,56 triliun dari Rp 34,26 triliun. Sedangkan total pendapatan CPIN meningkat meningkat 21,59% menjadi Rp 51,7 triliun dari sebelumnya Rp 42,52 triliun.

Penjualan neto CPIN berasal dari ayam pedaging Rp 26,9 triliun, segmen pakan sebesar Rp 14,23 triliun, ayam olahan Rp 6,93 triliun, anak ayam usia sehari Rp 2,14 triliun dan lain-lain Rp 1,45 triliun. Segmen ayam pedaging menjadi penyumbang terbesar CPIN dengan pertumbuhan penjualan 41,33% secara tahunan.

Baca Juga: Diprediksi Cetak Kinerja Cemerlang, Simak Rekomendasi Saham JPFA, CPIN, MAIN

Analis Ciptadana Sekuritas Michael Filbery dalam risetnya mengatakan pendapatan CPIN sepanjang tahun 2021 di bawah ekspektasi sebesar 85,1% dari perkiraannya. "Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan cost of goods sold (COGS) sebesar 27,1% secara tahunan melampaui pertumbuhan pendapatan 21,6% secara tahunan, peningkatan biaya operasional sebesar 22,4% secara tahunan," ujar Michael.

Sementara Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam risetnya mengatakan sepanjang tahun 2021 CPIN berhasil membukukan laba bersih menjadi Rp 3,4 triliun berkurang 12% secara tahunan dan ini sesuai dengan perkiraan. 

"Meskipun perkiraan keuntungan sepanjang tahun 2021 lebih rendah dari konsensus, CPIN melaporkan net keuntungan yang melampaui perkiraan berkat keuntungan non-tunai dari karyawannya penyesuaian kewajiban manfaat karena UUCK sebesar Rp 135 miliar," ucap Victor. 

Baca Juga: Dibayangi Kenaikan Harga Bahan Baku, Simak Rekomendasi Saham Emiten Poultry

Victor mengatakan pendapatan bersih CPIN kuartal keempat 2021 naik menjadi Rp 14 triliun atau sebesar 16% secara tahunan dan 16% secara kuartalan dengan peningkatan margin laba kotor menjadi 15,4% dari yang terendah basis di kuartal ketiga 2021 sebesar 5,7%. 

"Mengikuti margin di atas 10% di dua kuartal sebelumnya, margin EBITDA feed turun menjadi 7,4% di kuartal keempat 2021. Kami merevisi sepanjang tahun 2022 terhadap estimasi EBITDA sebesar 14% dan estimasi laba bersih sebesar 12%," ujar Victor. 

Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi mengatakan masih sesuai ekspetasi, namun masih terjadi penurunan margin di beberapa segmen sehingga outlook CPIN masih menantang. 

"CPIN masih mengandalkan ekspor untuk bisa menaikan kembali lagi harga CPIN dan itu bisa berdampak pada kinerja emiten poultry ini karena kebanyakan melakukan impor," ujar Wilson kepada Kontan.co.id, Kamis (28/4) 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Analis untuk Saham CPIN Berikut Ini

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A Fauni dalam risetnya mengatakan peningkatan pendapatan Charoen Pokphand akan didorong oleh segmen ayam pedaging yang membaik secara signifikan meskipun pelemahan masih berlanjut pada segmen pakan dan DOC. 

Sepakat dengan Emma, Wilson mengatakan faktor yang dapat mendukung CPIN berasal dari harga ayam. Namun semester ini CPIN masih menghadapi harga bahan baku yang meningkat sehingga menyebabkan pendapatan CPIN bisa menurun. 

Volume transaksi ayam mulai meningkat mendekati new normal. Ekonomi sudah mulai membaik sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat terhadap transaksi volume ayam. 

"Tapi disisi lainnya harga bahan baku banyak yang mengalami kenaikan sehingga membuat margin CPIN dapat turun, overall bisa turun sekitar 10% dan dampak dari bulan puasa dan lebaran sudah mau terlihat sehingga tidak ada katalis tambahan untuk CPIN," tutur Wilson.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Penghuni Indeks LQ45 dari Analis

Michael memangkas prediksi laba bersih sepanjang tahun 2022-2023 sebesar 9,7% dan 5,8%, mengingat potensi margin yang ketat karena harga bahan baku yang lebih tinggi masih akan terjadi pada tahun 2022. Namun, hal ini akan meningkatkan perkiraan pendapatan sepanjang tahun 2022-2023 sebesar 8,8% dan 10,7%.

Michael merekomendasikan hold kepada saham CPIN dengan target lebih rendah dari Rp 5.000 per saham. Emma merekomendasikan hold dengan target harga lebih rendah sebesar Rp 5.700 per saham dan Victor merekomendasikan hold untuk saham CPIN dengan target harga Rp 5.600 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×