kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.779   -19,00   -0,12%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Kinerja Belum Membaik, Cermati Prospek Emiten Sektor Kesehatan


Senin, 13 Maret 2023 / 19:32 WIB
Kinerja Belum Membaik, Cermati Prospek Emiten Sektor Kesehatan
RS Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk HEAL. Kinerja Belum Membaik, Cermati Prospek Emiten Sektor Kesehatan.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (13/3), sektor kesehatan (IDX Healthcare) mencatatkan penurunan sejak awal tahun atau secara year to date (ytd) sebesar 1,80%.

Adapun penurunan sektor kesehatan tercermin dari salah satu kinerja keuangan emiten kesehatan yang belum menunjukkan performa yang positif pada tahun 2022.

Salah satunya PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) mencatat penurunan penjualan sebesar 50,20% menjadi Rp 37,73 miliar sepanjang tahun 2022. Pada tahun 2021 lalu, penjualan Hetzer masih berada di Rp 75,78 miliar.

Baca Juga: Prospek Dividen Bank BBRI, BBCA, BMRI, BBNI dan BBTN di Tengah Pertumbuhan Laba 2022

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan berakhirnya pandemi Covid-19 pada 2022 menjadi pemicu anjloknya kinerja pendapatan dan laba dari MEDS karena lebih dari 90% penjualan dikontribusi oleh Masker.

Adapun, penjualan MEDS didukung oleh alat penunjang kesehatan lain, seperti bouffant cap dan antiseptic di mana hal tersebut sudah tidak menjadi urgensi lagi di tengah era pandemi yang berakhir.

Praska mengatakan prospek emiten sektor kesehatan, khususnya di industri jasa dan peralatan kesehatan diperkirakan masih mengalami tantangan, terutama setelah kinerja di sepanjang 2022 cukup tertekan seiring dengan berakhirnya pandemi.

"Sektor kesehatan yang bergerak di bidang jasa rumah sakit dan laboratorium, trennya masih akan relatif stabil atau konsolidasi untuk kembali rebound," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/3).

Menurut Praskan sentimen yang mempengaruhi pergerakan emiten kesehatan terbilang masih netral, khususnya yang bergerak pada jasa kesehatan, seperti rumah sakit dan laboratorium. 

Baca Juga: Beda Arah, Cek Harga Saham GOTO dan SLIS di Perdagangan Awal Pekan (13/3)

Adapun, hal itu karena jasa kesehatan masih menjadi kebutuhan di masyarakat meskipun tidak dengan frekuensi atau animo yang sebesar kebutuhan primer lainnya.

Menurut Praska secara valuasi emiten kesehatan mayoritas masih terbilang mahal dan tren harga saham juga mayoritas berada dalam tren bearish jangka panjang.

Namun, Praska melihat ada beberapa yang menunjukkan tren bullish seperti, HEAL, SILO, dan MIKA, dan beberapa emiten lain mulai mengalami konsolidasi pasca terjadi tren bearish, seperti PRDA dan CARE.

Praska merekomendasikan untuk memperhatikan saham HEAL, MIKA, dan PRDA untuk dijadikan alternatif investasi.

 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×