kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kinerja Astra International (ASII) terseret bisnis perkebunan sawit


Selasa, 30 Juli 2019 / 21:36 WIB
Kinerja Astra International (ASII) terseret bisnis perkebunan sawit


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja keuangan PT Astra International Tbk (ASII) anggota indeks Kompas100 ini, kurang memuaskan. Hal ini karena lesunya bisnis di segmen perkebunan.

Dari sisi pendapatan, secara konsolidasi ASII sejatinya masih mampu mencatat kenaikan 3% menjadi Rp 116,18 triliun pada semester pertama tahun ini.

Baca Juga: Kinerja United Tractors (UNTR) ditopang bisnis emas

Namun, laba bersihnya turun 6% menjadi Rp 9,8 triliun. Alhasil, laba bersih per saham atau earning per share ASII turun dengan besaran serupa menjadi Rp 242 dari sebelumnya Rp 257 per saham. 

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII mengatakan, lesunya konsumsi domestik turut memengaruhi kinerja grup. "Kinerja juga dipengaruhi oleh tren penurunan harga komoditas," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (30/7).

Bisnis perkebunan ASII di paruh waktu tahun ini hanya menyumbang laba bersih Rp 35 miliar. Nilai ini anjlok 94% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 625 miliar. 

Baca Juga: Meski laba turun 3%, analis nilai kinerja Astra International (ASII) masih wajar

ASII menggarap bisnis perkebunan melalui PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) anggota indeks Kompas100. Laba bersih perusahaan yang 79,7% sahamnya dimiliki ASII ini mencatat penurunan laba bersih 94% menjadi hanya Rp 44 miliar.

Secara volume, AALI sepanjang semester pertama tahun ini sejatinya mampu mencatat kenaikan volume penjualan 19% menjadi 1,2 juta ton minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Namun, rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) semester pertama 2019 turun 18% menjadi Rp 6.441 per kilogram (kg).


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×