Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Noverius Laoli
Penurunan tersebut menjadikan segmen bisnis perkebunan mengalami penurunan paling besar dibanding segmen bisnis yang lain, yakni otomotif, teknologi informasi dan properti.
Baca Juga: Saham BCA, ASII, dan GGRM masih diburu investor asing di tengah aksi net sell IHSG
Andy Wibowo Gunawan, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjelaskan, AALI mengakumulasi pendapatan Rp 8,5 triliun, turun 5,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Hasil tersebut jauh di bawah target kami dan konsensus," ujar Andy, Selasa (30/7).
Secara konsensus, realisasi pendapatan AALI hanya setara 3,2% dari target. Sementara, versi Mirae, pendapatan itu hanya setara 3,9% dari target.
Baca Juga: Emiten otomotif belum akan garap kendaraan listrik dalam waktu dekat
Andy tengah menghitung ulang rekomendasinya untuk saham AALI. Namun, melihat performa AALI, kemungkinan dia menurunkan target harga saham AALI.
Sebelumnya, dia merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 11.800 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News