kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja apik, Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) berniat berikan dividen interim


Rabu, 15 September 2021 / 08:20 WIB
Kinerja apik, Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) berniat berikan dividen interim


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) cetak kinerja menawan di tahun ini. Lihat saja, pendapatan KMDS hingga Agustus 2021 sudah capai Rp 137,5 miliar.
Sekretaris Perusahaan KMDS Sarrah Jessica Hidayat mengatakan, pendapatan itu sudah 4,07% dibandingkan pendapatan perusahaan di sepanjang tahun 2020 yang hanya Rp 132,09 miliar.

Dengan kinerja perseroan yang membaik, KMDS juga berniat membagikan dividen interim pada Oktober 2021 kepada para pemegang saham.

Di sisi lain, KMDS juga makin optimistis bahwa pertumbuhan kinerja di tahun ini bakal lebih tinggi dari target awal yang ditetapkan perusahaan. Asal tahu saja, Kurniamitra awalnya menargetkan pendapatan naik 15% dibandingkan dengan realisasi di tahun lalu.   

"KMDS sangat optimis melampaui angka tersebut karena hingga bulan Agustus 2021 KMDS sudah melebihi pendapatan tahun 2020," ujar Sarrah saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (14/9).

Katalis positif juga hadir dari percepatan program vaksinasi yang digaungkan pemerintah sejak awal tahun 2021. Dengan banyaknya masyarakat yang sudah divaksin, ikut mendorong peningkatan  aktivitas masyarakat yang memberikan dampak positif terhadap industri FnB, termasuk KMDS.

Baca Juga: Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) optimistis dapat lampaui target bisnis tahun ini

 

"Pada tahun 2021, KMDS juga mendapatkan beberapa pelanggan potensial yang mendukung pertumbuhan pendapatan," lanjut dia.

Kinerja cemerlang KMDS sebenarnya sudah terlihat di paruh pertama tahun ini. Di mana, pendapatan perusahaan melonjak 92,48%, dari Rp 59,93 miliar menjadi Rp 109,59 miliar di akhir Juni 2021.

Sarrah bilang, kenaikan itu disebabkan karena pada semester I-2020 Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sangat ketat, sehingga berdampak terhadap kinerja industri F&B.

"Pada tahun ini, terdapat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) namun masih memberikan kesempatan pada pelaku bisnis F&B untuk beroperasi, walaupun belum dengan 100% kapasitas yang ada," jelas Sarrah.

Selanjutnya: Harga logam industri dan energi naik, tetapi emas turun di tengah pemulihan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×