Reporter: Nadya Zahira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten komoditas minyak bumi, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) diprediksi akan tumbuh positif di tahun 2024. Hal tersebut seiring dengan laba inti yang diproyeksi bisa mencapai 8% di tahun ini, didukung oleh estimasi penjualan lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) sebesar Rp 317 miliar.
“Namun, estimasi pendapatan kami masih berada 15% di bawah konsensus, kemungkinan besar berasal dari perkiraan margin distribusi minyak bumi yang lebih rendah,” kata Analis JP Morgan Arnanto Januri dalam riset, 30 April 2024.
Selain itu, Arnanto mengatakan, sentimen lainnya yang dapat mendorong kinerja perseroan di tahun ini yaitu, datang dari data Singapore’s middle distillates mingguan. Di mana tingkat persediaan minyak AKRA terus membaik ke tingkat rata-rata historis lima tahun sejak Maret 2024, dari tingkat persediaan yang ketat sepanjang tahun 2022 - 2023.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham MYOR, HEAL, MTEL, AKRA dan ACES untuk Selasa (11/6)
Dengan demikian, crack spread diesel Singapura-Dubai cenderung lebih rendah menjadi US$14 per barel (QTD) vs US$ 20 per barel di kuartal I-2024.
“Secara historis, kami menemukan bahwa margin distribusi minyak bumi AKRA berkorelasi dengan margin crack diesel,” kata dia.
Namun, Arnanto memprediksi, adanya pelemahan sementara pada crack diesel yang didorong oleh permintaan musiman yang lebih rendah dan pasokan begitu tinggi akan menimbulkan risiko penurunan marjin distribusi minyak bumi secara berurutan pada kuartal II-2024 (2Q24) untuk AKRA.
“Kami melihat adanya risiko kekecewaan laba lebih lanjut di 2Q24, karena ekspektasi konsensus masih relatif tinggi dengan margin secara year on year (YoY) yang datar dari level tertinggi di tahun 2023,” imbuhnya.
Baca Juga: Saham AKRA Dibeli Lagi oleh Pengendali, Simak Prospek Kinerjanya
Di sisi lain, Arnanto menyebutkan bahwa AKRA telah mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year to date (YTD) sebesar 11%. Namun telah mengalami koreksi 10% karena pergerakan IHSG yang flat, dalam 1-2 minggu terakhir, setelah laporan keuangan kuartal I-2024.
“Hasil 1Q24 lebih lemah dari ekspektasi yang lebih tinggi, terutama karena marjin distribusi minyak bumi (pada basis per liter) turun YoY,” imbuhnya.
Selaras dengan hal ini, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer memperkirakan bahwa prospek kinerja AKRA secara keseluruhan masih positif, meskipun pendapatan diproyeksikan di bawah konsensus, dan mengalami penurunan kinerja keuangan pada kuartal I-2024.