kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Adaro Energy (ADRO) di Atas Ekspektasi, Simak Rekomendasi Analis


Selasa, 30 Agustus 2022 / 18:30 WIB
Kinerja Adaro Energy (ADRO) di Atas Ekspektasi, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Kinerja Adaro Energy (ADRO) di Atas Ekspektasi, Simak Rekomendasi Analis


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berhasil mencetak kinerja mentereng sepanjang semester pertama 2022. Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba bersih senilai US$ 1,21 miliar. 

Nilai laba bersih ADRO ini melejit 613% dari realisasi laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 169.964.

Menurut analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo, laba bersih ADRO selama periode semester pertama 2022 berada di atas estimasi yang dipasang, yakni sebesar 67% dan di atas konsensus yakni sebesar 64%.

Melejitnya laba bersih ADRO sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan  senilai US$ 3,54 miliar. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan di semester pertama 2021 sebesar US$ 1,56 miliar, pendapatan ADRO naik hingga 127% secara tahunan atau  year-on-year (yoy).

Baca Juga: Kinerja Adaro Energy (ADRO) Semester I 2022 Catat Rekor, Ini Pendorongnya

Pendapatan usaha (ADRO) yang naik hingga 127% secara tahunan, terutama didorong kenaikan pada harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 117%. 

Cuaca buruk, kelangkaan pasokan, dan peristiwa geopolitis mendorong harga batubara ke levelnya yang tertinggi dalam sejarah, yang pada akhirnya menyokong kenaikan ASP milik ADRO.

Axel menilai, kenaikan pendapatan ADRO sebenarnya tidak hanya didorong oleh kenaikan ASP, tetapi juga kenaikan volume penjualan sebesar 7% secara tahunan menjadi 27,5 juta ton.

“Berdasarkan estimasi kami, ASP ADRO masih akan tetap tinggi di paruh kedua 2022, didorong oleh tingginya permintaan global, khususnya dari China dan negara-negara Eropa,” terang Axel  saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/8).

Royalty baru berdampak minim

Sebagai gambaran, pemerintah menyetujui penetapan kenaikan tarif royalti batubara bagi perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP).

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari Sejumlah Analis untuk Selasa (30/8)

Tarif royalti yang ditetapkan pemerintah dalam aturan baru tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan regulasi sebelumnya. Pada aturan sebelumnya tarif royalti maksimal 7%, sementara pada aturan baru naik menjadi 13,5%.

Axel mengatakan, sampai dengan semester pertama 2022, tambang ADRO yang memiliki izin jenis IUP adalah Balangan dan MIP yang berkontribusi masing-masing hanya 9% dan 4% terhadap keseluruhan produksi. 

 

Maka dari itu, berkaitan dengan kebijakan kenaikan tarif royalti untuk konsesi IUP baru-baru ini, Sinarmas Sekuritas memperkirakan dampaknya akan sangat kecil bagi ADRO.

Dus, berdasarkan kinerja  semester pertama 2022, Axel masih mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ADRO dengan target harga Rp 3.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×