kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.709   29,00   0,17%
  • IDX 8.360   -31,09   -0,37%
  • KOMPAS100 1.158   -2,26   -0,19%
  • LQ45 842   -3,17   -0,38%
  • ISSI 291   1,04   0,36%
  • IDX30 442   -1,90   -0,43%
  • IDXHIDIV20 509   -1,64   -0,32%
  • IDX80 130   -0,20   -0,16%
  • IDXV30 138   0,21   0,15%
  • IDXQ30 140   -0,52   -0,37%

Kimia Farma (KAEF) Genjot Efisiensi dan Restrukturisasi Melalui Penjualan Aset


Selasa, 11 November 2025 / 13:13 WIB
Kimia Farma (KAEF) Genjot Efisiensi dan Restrukturisasi Melalui Penjualan Aset
ILUSTRASI. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tengah melanjutkan proses restrukturisasi keuangan dengan menjual sejumlah aset yang dimilikinya


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tengah melanjutkan proses restrukturisasi keuangan dengan menjual sejumlah aset yang dimilikinya. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat arus kas dan menjaga likuiditas perusahaan di tengah upaya perbaikan kinerja operasional.

Corporate Secretary Kimia Farma, Ganti Winarno Putro, menjelaskan bahwa perseroan telah memperoleh persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait rencana pengalihan aset tersebut.

“Saat ini, Perseroan akan melakukan proses pengalihan aset sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Ganti kepada Kontan, Selasa (11/11/2025).

Baca Juga: Kimia Farma Berbenah, Jual Aset Rp2,1 Triliun, Saham KAEF Berpotensi Bangkit?

Ia menyebut, tujuan utama penjualan aset ini adalah untuk mendapatkan dana segar guna mendukung kebutuhan operasional, modal kerja, dan pembayaran kewajiban. Selain itu, langkah tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas serta memperbaiki arus kas perusahaan sebagai bagian dari restrukturisasi.

“Upaya ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara profitabilitas dan likuiditas,” katanya.

Lebih lanjut, Ganti menyampaikan bahwa strategi Kimia Farma untuk menjaga kinerja ke depan berfokus pada dua aspek utama: keuangan dan operasional.

Strateginya mencakup penguatan fundamental bisnis, fokus pada produk dengan margin tinggi, perbaikan harga pokok penjualan (HPP), serta peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM).

 

“Strategi yang sudah dijalankan melalui penguatan fundamental bisnis tetap dilanjutkan, antara lain dengan perampingan jumlah Stock Keeping Unit (SKU), mendorong penjualan produk bermargin tinggi, efisiensi biaya operasional, dan program digitalisasi yang sudah menunjukkan hasil positif,” jelasnya.

Dari sisi belanja modal, secara konsolidasian realisasi capital expenditure (capex) Kimia Farma mencapai Rp92 miliar.

Penyerapan capex dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan ketersediaan kas dan memprioritaskan proyek-proyek yang mendukung peningkatan kualitas produk serta penguatan regulasi.

Selanjutnya: Salurkan Rp 38,11 Triliun, KUR Bank Mandiri Didominasi Sektor Ini

Menarik Dibaca: Infinix GT 30 Bawa Shoulder Triggers, Bisa Dijadikan Tombol L1 & R1 saat Ngegame

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×