Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian global berikan pengaruh terhadap mata uang komoditas. Alhasil trennya diperkirakan tetap bearish.
Walau begitu, tren dari tiga mata uang komoditas bergerak beragam. Pairing AUDUSD bergerak melemah dengan turun 0,96% dalam sebulan dan sepekan terakhir turun 0,55% ke 0,62915 pada Jumat (21/3) pukul 18.10, berdasarkan Trading Economics.
Lalu, pairing NZDUSD bergerak menguat dengan kenaikan 0,25% dalam sebulan dan 0,11% dalam sepekan ke 0,57595. Sementara pairing USDCAD bergerak fluktuatif dengan dengan kenaikan 0,52% dalam sebulan, tetapi turun 0,27% dalam sepekan ke 1,43372.
Baca Juga: Dolar AS Sedang Melempem, Mata Uang Apa yang Menarik?
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan walaupun Australia, New Zealand, dan Canada merupakan komoditas, tetapi jenis dari masing-masing negara berbeda. Australia lebih ke komoditas energi dan logam industri, New Zealand dengan soft commodities, dan Kanada dengan minyak mentah dan gas.
Tujuan pasar ekspor masing-masing negara juga berbeda, dengan Australia dan New Zealand ke China. Sementara Kanada hampir seluruhnya ke Amerika Serikat (AS).
Dus, prospek mata uang komoditas itu, kata Lukman, akan tergantung pada ekspor dan kebijakan tarif.
"Kanada menghadapi tarif langsung dari AS, sehingga dinamika tarif Trump akan mendikte mata uangnya dan Australia serta New Zealand bergantung pada ekonomi China yang saat ini masih kurang bagus," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (21/3).
Baca Juga: Mayoritas Mata Uang Utama Menguat Terhadap Dolar AS, Mana yang Menarik?
Dari pergerakan harga komoditas sendiri, Lukman menilai komoditas energi masih tertekan. Sebab, minyak mentah, gas dan batubara masih kelebihan pasokan. "Terlebih apabila perang di Ukraina selesai dan sanksi Russia dicabut," sambungnya.
Lalu, logam industri juga tertekan oleh prospek ekonomi yang akan tumbuh lebih rendah tahun ini. Menurut Lukman, New Zealand kemungkinan bisa memanfaatkan tarif balasan China ke Kanada dalam produk seafood senilai lebih dari US$ 1 miliar, tetapi nilai itu dinilai tidak berdampak signifikan pada NZD.
Dari ketiga mata uang komoditas tersebut, CAD kemungkinan berpotensi memiliki kinerja terbaik. Sebab, CAD saat ini hanya dipengaruhi oleh satu faktor dan satu orang yaitu Trump, yang sangat unpredictable. Namun CAD juga bisa menjadi yang terburuk apabila Trump semakin agresif dalam tarif terhadap Kanada," sebutnya.
Oleh ketidakpstian tersebut, Lukman saat ini masih bearish terhadap ketiga mata uang komoditas tersebut. Ia memperkirakan AUD akan berada di level 0,58, NZD 0,55 dan CAD 1,47 pada akhir tahun 2025.
Selanjutnya: Terdampak Tekanan Rupiah, Begini Strategi Kalbe Farma (KLBF)
Menarik Dibaca: Denpasar Diguyur Hujan Hampir Seharian, Simak Cuaca Besok di Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News