kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.280   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.222   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.056   -0,04   0,00%
  • LQ45 810   -2,33   -0,29%
  • ISSI 233   0,72   0,31%
  • IDX30 421   -1,68   -0,40%
  • IDXHIDIV20 493   -2,94   -0,59%
  • IDX80 118   0,25   0,21%
  • IDXV30 121   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -1,34   -0,98%

Ketidakpastian Tetap Ada, Begini Strategi Mengelola Investasi Reksadana


Selasa, 10 Juni 2025 / 19:14 WIB
Ketidakpastian Tetap Ada, Begini Strategi Mengelola Investasi Reksadana
ILUSTRASI. Kinerja instrumen reksadana sepanjang Mei 2025 bergerak positif, dengan seluruh indeks reksadana mencatatkan return di zona hijau. Namun, dengan ketidakpastian ekonomi yang masih ada, reksadana dengan risiko yang lebih rendah masih akan menjadi andalan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja instrumen reksadana sepanjang Mei 2025 bergerak positif, dengan seluruh indeks reksadana mencatatkan return di zona hijau. Namun, dengan ketidakpastian ekonomi yang masih ada, reksadana dengan risiko yang lebih rendah masih akan menjadi andalan.

Berdasarkan Infovesta Utama, indeks reksadana saham mencetak kinerja paling apik dengan pertumbuhan 4,44% secara bulanan (mom) di Mei 2025, disusul reksadana campuran 2,92% mom. Selanjutnya, diikuti reksadana pendapatan tetap (RDPT) 1,03% mom dan reksadana pasar uang (RDPU) 0,45%.

Baca Juga: Menilik Perbaikan Kinerja Reksadana Saham Syariah, Bagaimana Prospeknya?

CEO Star AM Hanif Mantiq mengatakan positifnya kinerja reksadana sepanjang Mei karena faktor dometik dan global. Dari global, meredanya tensi perang dagang US-China sejak adanya kesepakatan selama 90 hari untuk memotong tarif resiprokal.

"Dari domestik, ada penurunan BI rate sebesar 25bps menjadi 5,5%, rally IHSG sebesar 6,04% secara MTD, capital inflow yang cukup besar di bulan tersebut akibat mulai menariknya emerging market," terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/6).

Nah, berhubung tarif hanya bersifat sementara maka ketidakpastian, khususnya dari global tetap tinggi. Karenanya, Hanif berpandangan RDPT dan RDPU masih menjadi andalan, mengingat stabilitasnya yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.

"Sebab lebih risk off dan minim risiko," sambungnya.

Baca Juga: Pinnacle Winner Balanced Fund Jadi Reksadana Campuran dengan Return Tertinggi di Mei

Di reksadana saham dan campuran, kata Hanif, memang terdapat sejumlah sentimen yang berpotensi mendukung kinerja. Diantaranya seperti penurunan suku bunga BI dan The Fed, capital inflow, pemulihan ekonomi domestik, stabilitas nilai tukar rupiah, dan kebijakan fiskal ekspansif.

Di sisi lain, ketidakpastian arah suku bunga the Fed juga masih menjadi risiko untuk instrumen tersebut. Selain itu, kondisi geopolitik global, termasuk perang dagang dan pelemahan nilai tukar rupiah turut menjadi risiko.

Di tengah ketidakpastian global, Hanif menyebutkan terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh investor dalam mengelola portfolio reksadananya, seperti menjaga proporsi RDPT dan RDPU atau masuk secara bertahap untuk RDPU dan reksadana saham. Strategi lainnya dengan melakukan rebalancing berkala agar sesuai dengan profil risiko dan kondisi pasar.

"Untuk reksadana saham, produk dengan portfolio berbasis sektor defensif (consumer staples, infrastruktur, keuangan besar) bisa menjadi pilihan," tutupnya.

Selanjutnya: Sejumlah Pemda Akan Buat Lembaga Pendanaan, Ini yang Harus Diperhatikan

Menarik Dibaca: Cegah Depresi, Ini 4 Manfaat Bersih-Bersih Rumah untuk Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×