Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya hal yang perlu disiapkan Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menjadi kendala terhadap rencana mereka merilis perdagangan berjangka mata uang kripto dalam waktu dekat. Terlebih lagi, kendala utama BBJ berkaitan dengan permodalan dan teknologi.
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, rencana realisasi mengadakan investasi mata uang kripto masih potensial. Namun, BBJ membutuhkan waktu lebih dan tidak bisa mempercepat realisasi rencana tersebut dalam waktu dekat karena menyangkut permodalan dan teknologi.
"Rencana ini berkaitan dengan investasi yang tidak kecil, jadi kami masih mempertimbangkan berbagai kondisi, termasuk potensi dan return dari bisnis ini," kata Stephanus kepada Kontan.co.id, Jumat (11/10).
Baca Juga: Visa dan Mastercard mempertimbangkan kembali keterlibatan dalam Libra Facebook
Ia juga menambahkan jika BBJ sudah memenuhi persyaratan sebagai bursa pelaksana kripto, hal utama yang harus dilakukan adalah meningkatkan penyetoran modal.
Meski ada kendala di permodalan, Stephanus mengatakan kalau secara teknologi BBJ sudah siap bekerja sama dengan rekannya. Ia memaparkan kalau BBJ memiliki rekan dari luar negeri untuk memfasilitasi teknologi yang dibutuhkan.
Hanya saja, ia belum bisa memberikan waktu spesifik sampai kapan BBJ akan menunda realisasi rencana perdagangan mata uang kripto di BBJ.
Baca Juga: Setelah Australia, bursa Kripto Zipmex rambah trader Indonesia
Padahal sebelumnya Stephanus menyampaikan kalau crypto asset atau aset kripto sudah mendapatkan izin dari pemerintah untuk diperdagangkan. Hanya saja, baru bisa diperdagangkan di masing-masing platform exchanger dan belum ditransaksikan di bursa berjangka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News