Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aluminium diperkirakan masih akan melanjutkan penguatannya di tahun 2018. Tingginya tingkat permintaan dan pasokan yang masih terbatas diyakini menjadi katalis positif yang mampu menopang harga.
Sama halnya di tahun 2017, Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan tahun ini aluminium juga akan diuntungkan dari kelangkaan pasokan biji bauksit.
Permintaan yang kuat dari pabrik peleburan aluminium yang tidak dapat terpenuhi justru mendorong harga menguat semakin tinggi. Menurutnya trend positif itu masih akan berlanjut hingga kuartal I 2018.
Permintaan aluminium global diperkirakan akan tumbuh lebih dari 5% pada 2018. Sedangkan pemangkasan produksi yang diperkirakan akan turun dalam kisaran 3,5 juta dan 4 juta metrik ton setiap tahun selama tiga tahun mendatang.
Namun penguatan harga tahun ini masih tetap dibayangi sentimen negatif. Potensi peningkatan bea impor atas aluminium China yang akan diterapkan Uni Eropa dan AS berpotensi kembali menekan harga.
“Kemungkinan aluminium akan bergerak pada kisaran harga US$ 1.900 - US$ 2.500 per metrik ton,” paparnya.
Asal tahu saja, seperti dilansir dari Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (29/12) harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat melemah 0,70% ke level US$ 2.268 per metrik ton dari sebelumnya. Selama tahun 2017 kemarin harga aluminium telah menguat 33,96%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News