Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus mencetak rekor baru seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, terutama setelah kebijakan proteksionisme Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menetapkan tarif 25% terhadap impor baja dan aluminium.
Melansir Reuters, harga emas spot menembus rekor US$2.942,70 per ons troi pada Selasa (11/2), setelah sebelumnya menembus level psikologis US$2.900 untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Sementara itu, harga emas berjangka juga melonjak sekitar 11% sejak awal tahun, didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe-haven di tengah gejolak perdagangan dan geopolitik.
Baca Juga: Tarif Trump Dorong Harga Emas ke Rekor Tertinggi, Selasa (11/2)
Kenaikan Harga Emas Bisa Berlanjut?
Analis dari Marex, Edward Meir, menilai lonjakan permintaan emas ini mencerminkan meningkatnya ketidakpastian global.
Namun, ia memperingatkan bahwa beberapa indikator pasar menunjukkan potensi koreksi setelah kenaikan tajam ini.
Sementara itu, Lukman Leong, Analis Doo Financial Futures memperkirakan, permintaan emas global akan terus berlanjut.
Menurutnya, total permintaan emas pada 2024 mencapai 4.974 ton, naik dari 4.899 ton pada 2023.
"Permintaan emas masih akan didukung oleh bank sentral, investor institusi, dan ritel. Target harga emas tahun ini berada di kisaran US$3.250 per troi ons," ujarnya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Rekor Puncak Anyar, Target Berikutnya Level US$ 3.000
China Dorong Kenaikan Harga Emas
Dari sisi kebijakan, China memberikan sinyal positif bagi pasar emas.
Pemerintah China mengumumkan bahwa perusahaan asuransi di negaranya kini diperbolehkan mengalokasikan investasi dalam bentuk emas, dengan nilai yang diperkirakan mencapai 200 miliar yuan (US$27,4 miliar).
Hal ini turut mendorong kenaikan saham produsen emas. Di Hong Kong, saham Zijin Mining Group Co. melonjak lebih dari 4%, mencapai level tertinggi sejak November 2023.
Menurut Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures reli harga emas sejak Desember 2024 dengan kenaikan 45 derajat mengindikasikan tren bullish yang berkelanjutan.
Baca Juga: Bumi Resources (BRMS) Kerek Target Produksi Emas Jadi 75.000 Troy Ounce pada 2025
Ia pun merevisi target harga emas tahun ini ke kisaran US$3.250 hingga US$3.500 per troi ons, mengantisipasi permintaan tinggi dari investor dan bank sentral global.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan kebijakan proteksionisme AS, emas masih menjadi aset yang menarik bagi investor sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik.
Selanjutnya: Klik Sscasn.bkn.go.id, Hasil Administrasi PPPK Tahap 2 2024 Diumumkan Bertahap
Menarik Dibaca: Kumpulan Ucapan Valentine Manis untuk Pasangan Pria Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News