kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan harga belum mengangkat kinerja LSIP


Kamis, 12 Mei 2016 / 08:15 WIB
Kenaikan harga belum mengangkat kinerja LSIP


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Membaiknya harga crude palm oil (CPO) tampaknya belum membuahkan hasil bagi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) pada kuartal I tahun ini. Penjualan LSIP turun 9,5%, dari Rp 888,5 miliar menjadi Rp 804 miliar.

Laba bersih LSIP bahkan merosot 67%, menjadi Rp 50,4 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih LSIP tercatat Rp 153,03 miliar, dengan margin laba bersih sebesar 6,3%. Penurunan itu disebabkan penurunan harga jual rerata produk sawit dan karet.

Sharlyta Malique analis Samuel Sekuritas, mengatakan, kinerja kuartal I-2016 LSIP masih di bawah ekspektasi. "Laba menurun akibat melorotnya harga rata-rata CPO LSIP yang hanya sekitar Rp 6.500 per kg," kata Sharlyta kepada KONTAN, Rabu (11/5).

Penurunan kinerja juga akibat kenaikan biaya produksi, yang menyeret margin laba bersih perseroan. Volume penjualan masih sesuai estimasi. Kinerja LSIP masih akan positif, terutama didukung dengan kenaikan harga CPO di tahun 2016.

Sharlyta memperkirakan, harga CPO sekitar RM 2.650 per ton di tahun ini. Optimisme pada pertumbuhan LSIP pun masih ada. "Fundamental perusahaan juga masih kuat dengan zero debt level," kata Sharlyta.

Sementara Teuku Hendry Andrean dan Suria Dharma, Analis Buana Capital dalam riset mengungkapkan, kenaikan harga CPO saat ini hanya sementara dan terbatas. Harga CPO membubung akibat El Nino tahun lalu yang menganggu produksi CPO Februari tahun ini.

Produksi CPO Maret diperkirakan terburuk dalam 13 bulan terakhir. Februari lalu produksi CPO mencapai 2,30 juta ton dan diperkirakan menurun menjadi 2,15 ton pada Maret. Penurunan produksi diperkirakan berlangsung sampai Juni dan mulai normal pada Agustus.

Harga CPO tahun ini diprediksi berada pada kisaran MYR 2.400 per ton di tahun 2016 dan 2017.

Muhammad Ikhsan, Analis NH Korindo, mengatakan, sentimen positif LSIP pemerintah lagi mengupayakan penekanan pajak untuk ekspor ke China. "Pajak CPO di China sekarang sebesar 6% sampai 7% lagi diusahakan pemerintah agar 0%," kata Ikhsan.

China mengimpor CPO sebesar US$ 2,7 miliar. Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang US$ 1,2 miliar. Edward Lowis analis Philip Capital mengatakan, hanya faktor El Nino yang menjadi pengganggu produksi CPO tahun ini.

Memang, program Biodesel B-20 yang sudah diimplementasikan di Indonesia akan memperbanyak konsumsi CPO. Tapi terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa program ini sukses. Saat harga CPO yang terbilang rendah, perlu banyak subsidi untuk mendorong produksi biodiesel pada tingkat maksimum.

Edward memperkirakan, harga jual CPO tahun ini bisa antara MYR 2.400 sampai MYR 2.500 per ton. "Implementasi program biodiesel B20 yang melambat dan dampak parah El Nino akan merevisi kisaran harga," kata Edward.

Dengan asumsi produksi CPO yang flat, Edward merekomendasi jual saham LSIP dengan target harga Rp 1.600. Sharlyta merekomendasikan beli saham LSIP dengan target harga Rp 1.900. Teuku merekomendasi hold saham LSIP dengan target harga Rp 1.650 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×