kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Kemarin melemah 0,86%, begini proyeksi IHSG hari ini


Rabu, 06 Oktober 2021 / 07:24 WIB
Kemarin melemah 0,86%, begini proyeksi IHSG hari ini
ILUSTRASI. Selasa (5/10), IHSG ditutup melemah 54,637 poin atau 0,86% ke level 6.288,049.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 54,637 poin atau 0,86% ke level 6.288,049 pada Selasa (5/10).

Analis MNC Sekuritas Rifqi Ramadhan mengatakan, pelemahan IHSG sejalan dengan koreksi Wall Street pada sesi sebelumnya.

Bursa saham global memang tertekan oleh kenaikan yield US Treasury dan keputusan pemerintah untuk mempertahankan kebijakan tarif impor China.

Kabar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memperketat kebijakan moneternya lebih awal berdasarkan indikator makro AS juga menjadi perhatian bagi investor.

Seperti yang diketahui, pemerintah AS telah merilis data Factory Orders pada Agustus 2021 yang naik 1,2% month on month (MoM) dari level 0,7% pada Juli 2021.  

Di sisi lain, kekhawatiran investor mengenai plafon utang, kebijakan pajak, dan inflasi yang tinggi di Negeri Paman Sam yang disebabkan oleh keterbatasan pasokan juga menjadi faktor pemberat bursa saham global.

Baca Juga: Mayoritas Bursa Asia melemah terseret kekhawatiran inflasi tinggi

Untuk perdagangan Rabu (6/10), Rifqi memperkirakan IHSG masih akan melanjutkan koreksi.

"Kami memberikan pandangan bahwa, IHSG masih diperkirakan melanjutkan koreksi, untuk menguji area 6.250-6.275, suport 6.180, resisten 6.340," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (5/10).

Adapun isu yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan adalah rilis data-data makro seperti penjualan ritel untuk zona Eropa, guidance mengenai kebijakan moneter AS yang diberikan oleh Federal Reserve Bank of Atlanta President Raphael Bostic.

Selain itu, ada juga  sentimen memanasnya hubungan China dan AS pasca keputusan pemerintah AS untuk mempertahankan  kebijakan tarif impor China juga bisa kembali jadi pemberat.

Senada, Analis Indo Premier Sekuritas Mino bilang, pelemahan IHSG juga terjadi karena aksi ambil untung yang dilakukan investor.

Baca Juga: IHSG turun 0,86% pada Selasa (5/10) meski net buy asing mencapai Rp 1,58 triliun

Namun, Mino memproyeksikan IHSG akan menguat pada perdagangan besok. Sentimen pendorongnya datang dari dalam negeri yakni PPKM yang kembali diperlonggar, tren penurunan kasus Covid-19, dan terus berlangsungnya program vaksinasi.

Di sisi lain, harga komoditas juga berpeluang melanjutkan kenaikan bisa jadi angin segar.  "Untuk besok IHSG diprediksi akan menguat dengan support 6.255 dan resistance 6.315," pungkas Mino kepada Kontan.co.id.

Selanjutnya: Minat investor pada lelang SBSN naik jadi Rp 46,06 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×